1,2 Juta Dosis CoronaVac Sudah Datang, Kapan Vaksinasi Corona Dimulai?
Government of the State of Sao Paulo/Divu
Nasional

CoronaVac alias vaksin COVID-19 buatan Sinovac Tiongkok sudah tiba di Indonesia sejak akhir pekan lalu. Lantas kapan vaksinasi bisa dilakukan? Ini penjelasan dari berbagai pihak.

WowKeren - Indonesia sudah menerima 1,2 juta dosis CoronaVac, nama produk vaksin COVID-19 yang dikembangkan Sinovac Biotech Tiongkok. Sejauh ini jutaan dosis vaksin itu masih dalam penyimpanan yang aman oleh Bio Farma.

Lantas kapan perkiraan vaksin itu mulai bisa diedarkan di masyarakat? Juru Bicara Vaksinasi COVID-19, dr. Siti Nadia Tarmizi, menegaskan bahwa vaksinasi baru bisa dilakukan jika Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) merilis izin penggunaan darurat (EUA) serta ada sertifikasi halal dari MUI.

"Kami belum sampai ke sana (kapan vaksinasi). Karena kita menunggu persetujuan BPOM dan kehalalan MUI," kata Siti dalam sebuah diskusi, Sabtu (12/12). "Kepala BPOM mengestimasi sekitar akhir-akhir Januari, dan ini sangat tergantung hasil uji klinis."

"Kalau hasilnya cepat, mungkin kita bisa cepat," imbuh Siti, dikutip dari Kumparan. "Tapi untuk pelaksanaannya sebetulnya sudah secara paralel sudah kami siapkan dari Kemenkes."

Nanti jika EUA sudah dikeluarkan, otoritas memerlukan waktu sekitar 2-4 pekan untuk menyiapkan vaksinasi di daerah prioritas. Penjelasan Siti pun kemudian berujung pada pertanyaan lain, kapan kira-kira EUA akan dikeluarkan oleh BPOM?


Sebelumnya BPOM sudah menegaskan EUA baru akan dikeluarkan jika uji klinis fase III sudah benar-benar selesai dan bisa dievaluasi hasilnya. Terkait dengan hasil uji klinis ini, Tim Mikrobiologi Uji Klinis Vaksin Universitas Padjajaran, dr. Sunaryati menyatakan hasil uji klinis vaksin relawan pertama baru bisa dilaporkan pada akhir Januari 2021.

Sunaryati menjelaskan, total ada 1.620 relawan yang mengikuti uji klinis fase III vaksin di Kota Bandung. Sebanyak 540 relawan yang ikut tahap pertama baru bisa dievaluasi akhir Januari, sedangkan sisanya bahkan baru bisa dievaluasi pada Mei.

"Secara total, akan berakhir evaluasi untuk melihat efikasi dan juga keamanan dan sebagainya itu baru finalnya di akhir Mei. Mulai dari 540 pertama relawan, itu kita bisa evaluasi di akhir Januari," tutur Sunaryati, dilansir dari Detik News.

"Karena sebetulnya evaluasi itu dilihat pada para relawan, setelah mendapatkan dua kali vaksinasi itu akan dilihat imogenisitasnya pada bulan keenam setelah vaksinasi pertama," imbuhnya. "Itu akan kita evaluasi di akhir Januari."

Sehingga dengan perkiraan jadwal demikian, vaksinasi mungkin baru bisa dimulai Februari 2021. Karena itulah saat ini metode paling ampuh untuk melawan COVID-19 adalah dengan menerapkan protokol kesehatan 3M sebaik mungkin.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru