Jokowi-Ma'ruf Amin Diskusi 4 Mata, Bahas Isu Reshuffle Kabinet?
Nasional

Menurut juru bicara Ma'ruf Amin, Masduki Baidlowi, rapat internal antara Presiden dan Wapres tersebut telah diinformasikan oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno pada Jumat (18/12) pekan lalu.

WowKeren - Presiden Joko Widodo akan menggelar rapat internal empat mata dengan Wakil Presiden Ma'ruf Amin pada Senin (21/12) hari ini. Hal ini diungkapkan langsung oleh Juru Bicara Ma'ruf, Masduki Baidlowi.

"Iya ada agenda seperti itu (berdua dengan Jokowi). Pagi ini kan (Wapres) mendampingi Presiden dalam pelantikan anggota Komisi Yudisial," tutur Masduki dilansir CNN Indonesia, Senin. "Setelah itu ada pembicaraan secara khusus dengan Presiden."

Menurut Masduki, rapat internal antara Presiden dan Wapres tersebut telah diinformasikan oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno pada Jumat (18/12) pekan lalu. Masduki menyebut bahwa tidak menutup kemungkinan rapat tersebut membahas berbatai isu yang berkembang belakangan ini, salah satunya adalah kemungkinan perombakan alias reshuffle kabinet.

"Karena tidak dijelaskan ya. Mungkin saja itu dibicarakan," jelas Masduki. "Tapi kan dalam agenda itu hanya rapat intern dengan Presiden."


Sebagai informasi, isu reshuffle kabinet telah berhembus sejak sepekan terakhir. Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Jazilul Fawaid sempat menyatakan bahwa kemungkinan besar Jokowi akan merombak posisi para Menterinya pada 23 Desember 2020 mendatang alias pada Rabu Pon menurut penanggalan Jawa.

Menurut Jazilul, prediksi tersebut didasarkan pada kebiasaan Jokowi melakukan reshuffle kabinet di waktu-waktu sebelumnya. "Insyaallah, itu perkiraan saya dari kebiasaan yang sudah-sudah," kata Jazilul dilansir CNN Indonesia pada Rabu (16/12) pekan lalu.

Diketahui, kini ada dua kursi Menteri di Kabinet Indonesia Maju yang masih lowong, yakni Menteri Sosial serta Menteri Kelautan dan Perikanan. Pasalnya, kedua Menteri tersebut, yakni Juliari Batubara dan Edhy Prabowo, terjerat kasus dugaan korupsi.

Jokowi sendiri bisa saja hanya menunjuk orang baru untuk menduduki kedua kursi Menteri yang kosong tersebut tanpa melakukan reshuffle kabinet. "Pilihan presiden dua, cukup dengan mengganti dua menteri ini atau sekalian melakukan reshuffle (kabinet) sesuai dengan kebutuhan pemerintahan yang akan datang," jelas Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani pada 7 Desember 2020 lalu.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru