Jika pecah ledakan kasus, rumah sakit di sebagian wilayah bisa saja mengalami kolaps. Selain itu tak menutup kemungkinan jumlah kematian akan meningkat secara masif.
- Zodiak Yanuarita
- Selasa, 29 Desember 2020 - 08:49 WIB
WowKeren - Ancaman potensi ledakan kasus COVID-19 turut menjadi perhatian bagi epidemiolog. Hal ini disebabkan karena masih banyaknya pelanggaran terhadap protokol kesehatan pencegahan COVID-19 yang terjadi di lapangan.
Anggota Tim Pakar Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin untuk Percepatan Penanganan COVID-19 Hidayatullah Muttaqin mengatakan pemerintah harus mencegah potensi ledakan 10 ribu kasus COVID-19 per hari di Januari 2021 nanti. Sebab jika hal ini terjadi maka kemungkinan sistem kesehatan yang dimiliki oleh RI tidak bisa menanganinya.
Ia mengatakan, rumah sakit di sebagian wilayah bisa saja mengalami kolaps. Selain itu tak menutup kemungkinan jumlah kematian akan mengalami peningkatan secara masif.
"Jika ledakan ini terjadi maka akan membuat kolaps rumah sakit di sebagian wilayah di Indonesia," kata Hidayatullah di Banjarmasin seperti dilansir dari Antara, Selasa (29/12). "Dan dapat meningkatkan jumlah kematian secara lebih masif."
Ia menekankan jika pemerintah perlu mengintegrasikan kebijakan dan strategi pengendalian pandemi dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Hal ini dilakukan dengan mengendalikan mobilitas penduduk, dan peningkatan 3T (testing, treatment dan tracing).
Jika langkah ini tidak dilakukan secara terintegrasi maka tidak menutup kemungkinan akan terjadi ledakan kasus sebanyak 10.000 penambahan setiap harinya. Pada 27 Desember jumlah penduduk yang dikonfirmasi positif COVID-19 sudah mencapai 713.365 kasus. Perkembangan ini sangat memprihatinkan. Sebab, sebelum dimulainya adaptasi kebiasaan baru, jumlah penduduk yang terinfeksi pada akhir Mei baru sekitar 26 ribu kasus lebih.
Jika rumah sakit tidak mampu lagi menampung jumlah pasien yang harus dirawat maka hal ini akan berbuntut pada angka kematian yang juga mengalami peningkatan. "Jika terjadi over kapasitas, maka potensi jumlah pasien meninggal semakin besar. Inilah salah satu dari bahaya ledakan kasus COVID-19," paparnya.
Kendati angka kesembuhan meningkat di Desember namun perbandingan antara jumlah kasus baru dengan jumlah pasien COVID-19 yang sembuh mengalami peningkatan menjadi 1,3 kali lipat. Sedangkan pada November perbandingannya 1,1.
(wk/zodi)
