Suku Tengger Mulai Waspadai Gunung Bromo Usai Semeru Erupsi
Getty Images/holgs
Nasional

Sesepuh Suku Tengger di Gunung Bromo menggelar pertemuan pada Minggu (17/1), membercarakan terkait aktivitas vulkanik gunung yang dekat dengan Semeru tersebut.

WowKeren - Sesepuh Suku Tengger di Gunung Bromo menggelar pertemuan pada Minggu (17/1), untuk membicarakan beberapa kejadian bencana alam di Tanah Air. Salah satunya, letusan awan panas dari Gunung Semeru pada Sabtu sore juga termasuk yang akan dibicarakan.

"Karena Bromo juga cukup dekat dengan Semeru," ujar Digdoyo Djamaluddin, tokoh masyarakat Tengger yang juga pengusaha hotel di kawasan Bromo dilansir dari Tempo, Senin (18/1). Para sesepuh Tengger, lanjutnya, was-was apabila Gunung Bromo akan mengikuti gunung tetangganya itu, ataupun beberapa gunung api lain di Indonesia, mengalami erupsi.

Apalagi Bromo memiliki siklus lima tahunan erupsi yang terakhir terjadi pada tahun 2015. "Pada erupsi 2010, Bromo mengeluarkan material abu vulkanik hitam. Sesekali juga melontarkan bom vulkanik atau material pijar dari kawah utamanya. Erupsi serupa berulang pada 2015," katanya.


Digdoyo mengatakan masyarakat setempat menganggap Bromo dalam kondisi 'biasa-biasa saja'. Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) sendiri menyematkan status Waspada, Level II.

Status itu dipastikan tak berubah meski rekaman seismograf Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Bromo merekam aktivitas tremor menerus pada Sabtu (16/1). Teramati asap kawah utama putih dengan intensitas tipis hingga sedang tinggi sekitar 50-300 meter dari puncak.

Tercium pula bau belerang ringan di Pos PGA Bromo yang berlokasi di Desa Ngadisari Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo. Masyarakat di sekitar Bromo, pedagang, wisatawan, pendaki, dan pengelola wisata agar mewaspadai terjadinya letusan freatik yang bersifat tiba-tiba dan tanpa didahului oleh gejala-gejala vulkanik yang jelas.

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur telah memperingatkan potensi Gunung Semeru erupsi susulan. BPBD Jatim memberikan peringatan kepada masyarakat untuk tidak beraktivitas dalam radius 1 kilometer dari puncak Gunung Semeru. Masyarakat juga diminta untuk tidak berada di empat kilometer dari arah bukaan kawah di sektor selatan-tenggara.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru