Warga Desa di Klaten Enggan Mengungsi Kala Aktivitas Merapi Meningkat, Ini Alasannya
Nasional

Warga kawasan rawan bencana (KRB) Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Klaten, Jawa Tengah, tak ingin mengungsi meski aktivitas Gunung Merapi terus mengalami peningkatan. Kenapa?

WowKeren - Warga kawasan rawan bencana (KRB) Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Klaten, Jawa Tengah, belum mengungsi, meski aktivitas Gunung Merapi terus mengalami peningkatan. Sekedar informasi, Gunung Merapi telah dinaikkan statusnya dari Waspada (level II) menjadi Siaga (level III) pada 5 November 2020 lalu.

Warga Desa Sidorejo, Sukiman menjelaskan alasan warga belum mengungsi ke selter pengungsian karena potensi bahaya erupsi Gunung Merapi diperkirakan mengarah ke sisi selatan-barat daya. "Tidak ada yang mengungsi saat ini. Karena keluar awan panas ini yang sebenarnya kita tunggu-tunggu bahwa arahnya sudah ke barat daya. Ancaman saya kira potensinya ke barat," kata Sukiman, Senin (18/1).

Penasihat Radio Paguyuban Sabuk Gunung (Pasag) Merapi menambahkan alasan lain warga belum mengungsi karena khawatir tertular COVID-19 di tempat pengungsian. Menurut dia, ada tiga dusun Sidorejo yang masuk kawasan rawan bencana Gunung Merapi, yakni Deles, Mbangan dan Petung Lor. "Karena melonjaknya COVID-19, warga lebih takut terkena COVID-19 ketimbang Merapinya," ujarnya.


Sukiman mengatakan, warga sudah memiliki konsep pengungsian sebagai bentuk antisipasi dampak erupsi, sekaligus antisipasi penularan virus di tengah pandemi COVID-19. Sistem pengungsian yang telah disiapkan tersebut adalah sister family atau persaudaraan kekeluargaan.

"Warga punya konsep pengungsian sendiri. Jadi kalau tidak terpaksa sekali nanti tidak akan menempati TES (tempat evakuasi sementara)," terangnya. "Namanya sister family paseduluran keluarga."

Terkait warga yang tak mau mengungsi pun telah dibenarkan oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten, Sip Anwar. "Betul. Masih ada warga di sana (Sidorejo) yang belum mengungsi," katanya.

Menurutnya, pemerintah selama ini sudah menyiapkan tempat evakuasi sementara bagi warga untuk mengungsi sesuai dengan konsep sister village atau desa bersaudara. Kendati warga Sidorejo sudah memiliki konsep pengungsian sendiri, pihaknya tetap menghargai. "Kami menghargai kearifan lokal. Kalau dukuh mempunyai konsep yang lain, ya monggo. Yang penting selamat tidak ada sesuatu apapun," tuturnya.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait