25 Relawan Uji Klinis Vaksin Sinovac di Bandung Positif Terpapar COVID-19
Nasional

Ketua Tim Uji Klinis COVID-19 dari Fakultas Kedokteran Unpad Kusnandi Rusmil mengingatkan bahwa orang yang telah mendapat vaksinasi masih dapat tertular corona.

WowKeren - Uji klinis vaksin virus corona (COVID-19) tahap III buatan Sinovac salah satunya digelar di Indonesia, tepatnya di Bandung, Jawa Barat. Kekinian, 25 relawan uji klinis vaksin Sinovac di Bandung dilaporkan positif terpapar COVID- 19.

Menurut Ketua Tim Uji Klinis COVID-19 dari Fakultas Kedokteran Unpad Kusnandi Rusmil, 18 orang di antaranya merupakan penerima plasebo alias obat kosong. Sedangkan tujuh orang sisanya merupakan penerima suntikan vaksin Sinovac.

"Untuk uji klinis kemarin itu kan ada yang dapat vaksin, ada yang dapat plasebo. Nanti dilihat berapa yang sakit dapat vaksin, berapa yang sakit dapat plasebo," terang Kusnandi pada Senin (18/1). "Dari hasil kemarin yang dapat vaksin yang sakit (terpapar COVID-19) tujuh, yang dapat plasebo 18 (relawan)."

Lebih lanjut, Kusnandi menyebut para penerima vaksin Sinovac tersebut tertular COVID-19 kala berkegiatan di luar. Para penerima vaksin yang terpapar COVID-19 rata-rata hanya mengalami gejala ringan. Sedangkan penerima plasebo yang terpapar COVID-19 disebut ada yang harus mendapat perawatan.


"Karena kan yang ikut uji klinis banyak yang kemana-mana, dan boleh kemana-mana. Kita tetap kontrol dan dia kalau ada gejala di- swab sama kita. Tapi sebagian besar itu bergejala ringan dan enggak dirawat," terang Kusnandi. "Nah yang plasebo ada yang dirawat. Orang yang diuji klinis itu boleh kemana-mana, enggak ada yang dilarang sehingga dia mempunyai kesempatan dapat penyakit sama dengan normal."

BPOM RI sendiri sebelumnya telah mengumumkan efikasi alias kemanjuran vaksin Sinovac berada di kisaran 65 persen. Tingkat efikasi itu, tutur Kusnandi, didapat setelah diketahui ada 18 relawan uji klinis di kelompok penerima plasebo dan tujuh di kelompok penerima vaksin yang masih terinfeksi COVID-19 pasca dua kali penyuntikan atau dosis penuh.

"Nanti dilihat berapa yang sakit dapat vaksin berapa yang sakit dapat plasebo. Dari hasil yang kemarin yang dapat vaksin yang sakit 7, yang dapat plasebo 18. Kan yang diuji klinis ada 1.620 relawan, artinya 810 per tiap-tiap kelompok," papar Kusnandi. "Jadi yang dapat vaksin itu 7/810 berapa persen, 18/810 berapa persen. Nanti dilihat perbandingannya berapa jadi hasil itu berapa dikali 100 persen hasilnya segitu (65 persen)."

Lebih lanjut, Kusnandi mengingatkan bahwa orang yang telah mendapat vaksin corona masih dapat tertular meski potensinya telah diminimalisasi dengan vaksin. "Vaksin itu supaya tubuh kebal terhadap penyakit, tapi ada beberapa orang yang mempunyai gangguan (tidak terbentuk) kekebalan, contohnya orang yang makan obat-obatan tertentu atau terkena penyakit misal leukimia, jadi kemungkinan tetap tertular," pungkas Kusnandi.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait