Siap-Siap Daging Sapi Bakal Langka Di Pasar, Pedagang Mau Mogok Gara-Gara Ini
Nasional

Pedagang sapi bersiap melakukan mogok massal mulai Rabu (20/1) besok sebagai tanda protes, daging sapi diperingatkan bakal langka. Lantas, apa penyebab aksi ini?

WowKeren - Keberadaan daging sapi yang biasa mudah ditemukan di pasar diperingatkan akan menjadi langka dalam beberapa hari terakhir. Pasalnya, para pedagang sapi berniat melakukan mogok massal tidak berjualan.

Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri menjelaskan aksi mogok tersebut akan dilakukan selama 3 hari. Meski hanya sebentar, namun hal tersebut dapat membuat pasokan daging langka di pasaran akan langka karena proses distribusi terhambat.

”Sangat mungkin ada kekhawatiran kelangkaan,” kata Abdullah seperti dilansir dari Detik, Selasa (19/1). “Sangat mungkin kalau memang mogok 3 hari maka terputus rantai distribusi sampai ke rakyat.”

”Nah, kalau terputus rantai distribusi sampai ke rakyat ini akan mempengaruhi banyak hal,” sambungnya. “Seperti tadi saya sebutkan warung rumahan akhirnya tidak berjualan rendang, ini kan kasihan ya efeknya cukup besar.”

Abdullah pun menyatakan pihaknya langsung memberikan surat edaran kepada pedagang sapi agar tidak mogok semuanya. Ia menganjurkan agar pedagang sapi tetap berjualan dan mengurangi volume saja sebagai tanda protes.

”Jadi kalau biasanya satu sapi bakalan itu dibagi dua, silakan dibagi empat atau dibagi lima, tetapi tetap jualan,” imbau Abdullah. “Kasihan pelanggan mereka yang warung-warung rumahan, yang produksi warungan seperti nasi padang kayak gitulah, jajanan-jajanan, yang rumahan lah, kami khawatir mereka juga terdampak dari efek mogoknya pedagang.”


Aksi mogok massal ini akan dilakukan pedagang sapi di sejumlah pasar di kawasan Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek) mulai Rabu (20/1) hingga Jumat (22/1) nanti. Ketua Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) Asnawi menjelaskan penyebab mogok ini terdiri dari berbagai alasan.

Alasan pertama adalah melonjaknya harga daging sapi dalam dua bulan terakhir sejak tahun lalu. APDI mencatat harga daging sapi sekarang ini telah menembus Rp130 ribu per kilogram (kg).

Asnawi merinci harga harga daging sapi di tingkat pedagang eceran naik sampai Rp130 ribu per kg karena harga beli dari distributor meningkat sekitar Rp10 ribu sampai Rp12 ribu per kg dari harga terakhir Rp115 ribu per kg. Artinya, harga pembelian kini berada di kisaran Rp125 ribu sampai Rp127 ribu per kg di tingkat distributor ke eceran.

”Ada kenaikan harga yang sangat tinggi, yang tidak sesuai logika akal sehat,” jelas Asnawi seperti dilansir dari CNNIndonesia, Selasa (19/1). “Yang sebenarnya sangat-sangat tidak mungkin untuk pedagang menaikkan harga sampai Rp130 ribu per kg di tengah kondisi ekonomi seperti ini.”

”Dengan HPP sudah Rp127 ribu, ya seharusnya pedagang jual mulai Rp130 ribu per kg, bahkan lebih sedikit, tapi apa ini mungkin di kondisi daya beli seperti sekarang ini?,” sambungnya. “Orang mempertahankan hidup saja susah, ini harga daging malah naik, kan tidak ada yang beli nanti,.”

Alasan kedua adalah tingginya harga daging sapi ternyata tidak sesuai dengan penghasilan yang masuk ke kantong pedagang. Artinya, para pedagang justru mengalami kerugian berjualan daging sapi lantaran harga justru menurun setelah melesat.

”Kalau harga tinggi karena permintaan naik itu untung, tapi ini rugi,” tegas Asnawi. “Dan ketika sudah rugi selama ini, apa mungkin mereka harus bertahan lagi sampai dua tiga bulan ke depan? Tentu tidak.”

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru