Total Ada 40 Komisioner KPU Terpapar Corona Selama Pilkada 2020
Nasional

Hal ini terungkap dalam rapat kerja Komisi II DPR RI bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, KPU, dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) tentang evaluasi pelaksanaan Pilkada.

WowKeren - Ada 40 Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU)di tingkat provinsi dan kabupaten/kota yang terpapar virus corona selama pelaksanaan Pilkada Serentak 2020. Hal ini terungkap dalam rapat kerja Komisi II DPR RI bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, KPU, dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) tentang evaluasi pelaksanaan Pilkada.

"Berdasarkan hasil monitoring yang kami lakukan ada juga staf dan ASN kami yang terpapar COVID-19. Ini ada total komisioner 40 orang," ungkap Plt Ketua KPU Ilham Saputra di Gedung DPR RI pada Selasa (19/1) hari ini. "Alhamdulillah Pak Arief, Pak Pram segera sehat. Saat ini Pak Viryan sedang isolasi."

Tak hanya Komisioner, ada juga tenaga ahli, operator dan pegawai lain KPU yang sempat terpapar COVID-19. "ASN ada di atas 36 orang. Tenaga ahli, tenaga pendukung, dan tenaga operator 47 orang, Panitia adhoc 2020 yang kami terima laporannya 36 orang dan pegawai lain 26 orang," papar Ilham.

Lebih lanjut, Ilham juga mengungkapkan kejadian kecelakaan kerja yang dialami oleh petugas KPU. "Sampai tanggal 15 Januari 2021 telah terjadi beberapa kejadian kecelakaan kerja yang mengakibatkan badan penyelenggara adhoc harus melakukan perawatan di RS maupun berobat jalan, bahkan ada juga yang meninggal dunia," tutur Ilham.


Hingga 15 Januari 2021, ada 34 orang PPS dan 37 orang KPPS yang sedang dirawat jalan. Lalu ada 42 orang yang menjalani rawat inap dan 41 orang dilaporkan meninggal dunia.

Menurut Ilham, KPU telah membuat kebijakan terkait bantuan dana untuk petugas yang mengalami kecelakaan kerja. "Jadi jumlahnya sudah kami tentukan. Itu Rp 2 juta untuk rawat jalan. Untuk sakit rawat inap Rp 15 juta dan meninggal dunia Rp 36 juta," pungkas Ilham.

Sementara itu, Mendagri Tito Karnavian mengungkapkan tingkat partisipasi Pilkada di masa pandemi corona ini terbilang tinggi, yakni mencapai 76 persen. Angka tersebut bahkan melampaui tingkat partisipasi di Pilkada 2015.

"Tingkat partisipasi pemilih secara umum 76,09 persen," ujar Tito dalam rapat kerja tersebut. "Ini saya kira cukup baik, karena angka ini mendekati target 77,5 persen kalau tidak salah KPU dan ini melampaui partisipasi pemilih voters turn out pilkada 2015."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait