Disiplin Tak Keluar Daerah, Suku Baduy Nol Kasus Corona di Masa Pandemi
Nasional

Tetua Adat Baduy sekaligus Kepala Desa Kanekes, Jaro Saija, menyatakan bahwa masyarakat suku Baduy harus berada di wilayahnya dan tidak boleh keluar daerah untuk mencegah penularan corona.

WowKeren - Menurut tenaga kesehatan Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten, belum ada satu pun masyarakat adat Baduy yang dilaporkan positif virus corona (COVID-19). Masyarakat adat Baduy disebut bebas COVID-19 lantaran disiplin tak keluar daerah.

"Kami mengapresiasi warga Baduy dapat mengendalikan COVID-19 itu," ujar petugas medis Puskesmas Cisimeut, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Iton Rustandi, dilansir CNN Indonesia pada Kamis (21/1).

Masyarakat adat Baduy disebut lebih mematuhi protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19. Yakni dengan memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

Tetua adat setempat bahkan mengimbau masyarakat Baduy untuk tidak boleh ke luar daerah yang menjadi wilayah penyebaran COVID-19 seperti Jakarta, Tangerang, dan Bogor. Menurut Iton, aktivitas masyarakat Baduy selama ini lebih banyak di rumah dan ladang untuk mengembangkan pertanian.


"Kami juga mengoptimalkan edukasi tentang bahaya COVID-19," ungkap Iton. "Agar warga Baduy mengetahui penyebaran penyakit yang mematikan itu."

Lebih lanjut, Iton mengungkapkan bahwa pihak Puskesmas terus membagikan masker ke permukiman masyarakat Baduy untuk mengendalikan pandemi corona. Selain itu, Puskesmas juga melakukan penyemprotan disinfektan dan mendirikan wastafel di sepanjang pintu gerbang memasuki kawasan permukiman Baduy. Para pengunjung diminta untuk mencuci tangan sebelum memasuki kawasan permukiman.

Sementara itu, Tetua Adat Baduy sekaligus Kepala Desa Kanekes, Jaro Saija, menyatakan bahwa masyarakat suku Baduy harus berada di wilayahnya dan tidak boleh keluar daerah untuk mencegah penularan corona. Warga Baduy yang tengah merantau bahkan diminta untuk pulang. Namun sebelum masuk ke permukiman adat, mereka diminta untuk menjalani pengecekan kesehatan di Puskesmas setempat terlebih dahulu.

"Kami menjamin permukiman Baduy terbebas COVID-19 dan penjagaan diberlakukan dengan ketat," tegas Jaro. "Dan pengunjung yang hendak masuk ke tanah hak ulayat Baduy dilakukan pemeriksaan kesehatan."

Di sisi lain, jumlah kumulatif kasus positif COVID-19 di Indonesia sendiri telah mencapai 939.948 kasus per Rabu (20/1) kemarin. Dari jumlah tersebut, 763.703 orang dinyatakan telah sembuh dan 26.857 orang dilaporkan meninggal dunia.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait