Kapasitas RS COVID-19 Hampir Penuh, Menkes Imbau OTG Lakukan Isolasi Mandiri Saja
Unsplash/Mufid Majnun
Nasional

Kapasitas atau daya tampung rumah sakit rujukan COVID-19 di sejumlah daerah di Indonesia sudah hampir penuh. Untuk itu, Menkes memberikan imbauan seperti ini kepada masyarakat.

WowKeren - Seiring dengan lonjakan kasus positif Corona, kapasitas rumah sakit rujukan di sejumlah daerah hampir mencapai ambang batas. Kondisi ini dapat dilihat dari jumlah ketersediaan tempat tidur di ruang isolasi maupun ICU khusus pasien COVID-19 yang telah melampaui 70 persen.

Situasi ini cukup mengkhawatirkan, pasalnya ambang batas bed occupancy rate (BOR) atau rasio keterisian tempat tidur yang ideal menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) adalah 60 persen. Dilansir dari CNNIndonesia, beberapa daerah yang daya tampung tempat tidurnya telah melebihi standar WHO adalah DKI Jakarta, Kota Depok, Kupang, Surabaya, Semarang dan Yogyakarta.

Sehubungan dengan polemik ini, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memprediksi jumlah tempat tidur di ruang ICU dan isolasi rumah sakit rujukan COVID-19 akan penuh hingga bulan Februari mendatang. "Ini adalah masalah yang akan kita hadapi minggu ini, minggu depan, sampai dengan akhir Januari atau awal Februari," ujar Menkes Budi seperti dilansir dari CNNIndonesia pada Jumat (22/1).

Untuk mengantisipasi hal itu, Budi mengimbau pasien positif yang tidak bergejala (OTG) untuk melakukan isolasi mandiri di kediaman masing-masing. Pasalnya, daya tampung rumah sakit tidak akan cukup jika harus menampung seluruh pasien positif COVID-19.


"Tolong bapak ibu, kalau misalnya bapak ibu tidak demam dan tidak sesak napas, itu masih bisa dilakukan isolasi mandiri. Kalau bapak ibu punya rumah sendiri, punya kamar sendiri, lakukan di rumah," imbuhnya.

Hingga 17 Januari lalu, status BOR ruang isolasi di 101 RS rujukan di Jakarta telah mencapai angka 87 persen. Sedangkan keterisian ICU untuk pasien COVID-19 dengan gejala berat telah mencapai 82 persen.

Di Kota Depok, tingkat keterisian ruang ICU bahkan lebih tinggi karena telah mencapai angka 90,32 persen. Sedangkan di Surabaya, krisis daya tampung disiasati dengan dialihfungsikannya asrama haji sebagai ruang perawatan pasien COVID-19 yang bergejala.

Sementara itu, pemerintah telah melakukan sejumlah upaya untuk mengendalikan wabah virus Corona di Tanah Air yang terus mengalami lonjakan setelah libur Nataru. Di antaranya adalah menerapkan PPKM di kawasan Jawa Bali yang resmi diperpanjang hingga 8 Februari mendatang serta memberikan suntikan vaksin kepada masyarakat.

(wk/eval)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait