Tertukarnya Jenazah COVID-19 Bikin Pemakaman Kacau, Keluarga Pukul Petugas Hingga Pingsan
Nasional

Pada Kamis (28/1) lalu, insiden pemukulan terhadap petugas pemakaman COVID-19 terjadi di kota Malang. Simak penjelasan lengkapnya dalam berita di bawah ini.

WowKeren - Baru-baru ini video pemukulan terhadap petugas pemakaman jenazah COVID-19 menjadi viral di media sosial. Insiden ini berawal dari kekeliruan petugas yang berujung pada tertukarnya jenazah seorang pasien. Menurut keterangan Komisaris Besar Polisi Leonardus Simarmata selaku Kapolresta Malang, kejadian ini terjadi di depan pintu masuk TPU Kelurahan Kasin, Klojen, Malang pada Kamis (28/1).

Kejadian ini bermula saat pasien COVID-19 berinisial W meninggal dunia di RSUD dr. Saiful Anwar, Kota Malang. Namun ketika petugas membawa jenazah ke TPU Kasin, pihak keluarga menyadari bahwa peti yang dibawa memiliki inisial lain yaitu S. Hal itu membuat pihak keluarga marah besar dan melancarkan pukulan kepada petugas.

Akibat pukulan tersebut, seorang petugas bernama Liberatus Alfa mengalami luka-luka di bagian kepala hingga pingsan. Korban pun langsung dilarikan ke rumah sakit RKZ untuk mendapatkan perawatan.

"Ada yang meninggal atas nama W. Kemudian pihak keluarga almarhum, mendatangi RSUD dr. Saiful Anwar Malang untuk mengurus pengambilan jenazah, namun ada penundaan sehingga membuat keluarga almarhum emosi," kata Leonardus seperti dilansir dari CNNIndonesia pada Sabtu (30/1).

"Adanya kekeliruan pengambilan jenazah tersebut, membuat pihak keluarga atas nama Budi Hidayat dan M. Naufal, meluapkan emosinya dengan melakukan pemukulan terhadap Liberatus Alfa, Petugas PSC ," imbuhnya.


Twitter

Setelah kejadian itu, polisi mengamankan dua pelaku pemukulan yakni Budi Hidayat Ohairat (24) dan Muhammad Naufal Hafiz (21) pada Jumat (29/1). Keduanya terancam pasal 170 KUHP tentang tindak pidana kekerasan dengan ancaman penjara paling lama lima tahun enam bulan.

Di sisi lain, Taqroni Akbar selaku Kepala UPT Pemakaman DLH Kota Malang menyampaikan permohonan maaf atas tertukarnya jenazah tersebut. Taqroni juga berharap semua pihak bersedia menyikapi persoalan ini dengan bijak karena petugas pemakaman memiliki pekerjaan yang cukup berat.

"Jadi saya atas nama tim juga mengucap mohon maaf barangkali ada kesalahan. Teman-teman kan juga kecapekan. Kerja sebelumnya itu, satu hari semalam itu diguyur hujan. Jadi harus dimaklumi," ujar Taqroni.

"Kita ini kerja sudah maksimal ya. Kita sudah sebaik mungkin, lelah, kecapekan, kelaparan. Kadang nggak sempat makan tapi tetap harus dilaksanakan. Ini kemanusiaan," pungkasnya.

(wk/eval)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait