Bukan Main! Vaksin Nusantara Gagasan Eks Menkes Terawan Diklaim Bisa Bertahan Seumur Hidup
Nasional

Eks Menkes Terawan Agus Putranto menggagas pengembangan Vaksin Nusantara yang diklaim memicu antibodi COVID-19 seumur hidup juga merupakan satu-satunya di dunia.

WowKeren - Mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto ternyata terus berusaha memberi kontribusi dalam pengendalian wabah COVID-19. Diketahui Terawan menjadi penggagas di balik pengembangan Vaksin Nusantara yang belakangan siap masuk tahap uji klinis.

Tak hanya itu, tim uji klinis Vaksin Nusantara juga mengklaim bahwa senyawa tersebut bisa menciptakan antibodi atau daya kekebalan tubuh yang mampu bertahan hingga seumur hidup. Sebab ternyata vaksin tersebut bisa memicu terbentuknya kekebalan seluler pada sel limfosit T.

"Vaksin punya dokter Terawan ini dendritik bersifat T-cells, berarti sekali suntik berlaku seumur hidup," tutur anggota tim uji klinis Vaksin Nusantara, Jajang Edi Prayitno, Rabu (17/2). "Sehingga secara pembiayaan pun lebih menguntungkan dan tidak menguras devisa negara, karena ini diproduksi dalam negeri."

Dilansir dari CNN Indonesia, cara kerja vaksin ini adalah dibangun dari sel dendritik autolog atau komponen dari sel darah putih yang kemudian dipaparkan dengan antigen dari SARS-CoV-2 alias virus penyebab COVID-19. Metode ini sendiri, dijelaskan lebih lanjut, merupakan yang kerap digunakan dalam pengobatan kanker hingga penyakit degeneratif selama ini.


Vaksin Nusantara, terang Jajang, akan dibuat khusus untuk individual. Sebab dalam teknisnya, nanti setiap orang akan diambil sampel darahnya untuk kemudian dipaparkan dengan kit vaksin yang sel dendritik. Cara kerjanya, sel yang telah mengenal antigen akan diinkubasi selama 3-7 hari.

Hasilnya kemudian akan diinjeksikan ke dalam tubuh kembali. Di dalam tubuh, sel dendritik tersebut akan memicu sel-sel imun lain untuk membentuk sistem pertahanan memori terhadap SARS-CoV-2.

Tak hanya itu, Vaksin Nusantara dengan metode yang "cukup unik" ini merupakan satu-satunya di dunia. Sebab sejauh ini vaksin COVID-19 yang dikembangkan menggunakan metode virus inactivated, mRNA, protein rekombinan, hingga adenovirus.

"Kita satu-satunya di dunia sebenarnya," kata Jajang, dikutip pada Kamis (18/2). "Kalau ini nanti kita bisa berhasil dalam uji fase pertama sampai ketiga dan sampai produksi, berarti kita termasuk dalam tujuh negara di dunia yang punya kedaulatan pembuatan vaksin."

Vaksin Nusantara dengan basis sel dendritik tidak akan mengalami penurunan fungsi apabila virus mengalami evolusi atau mutasi. Dengan temuan itu, Vaksin Nusantara bisa digunakan apabila di masa depan muncul epidemi atau pandemi baru.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru