Mendarat di Indonesia, Vaksin AstraZeneca Dapat Izin Penggunaan Darurat Dari BPOM
Unsplash/National Cancer Institute
Nasional

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI pun menerbitkan emergency use authorization (EUA) atau izin penggunaan darurat vaksin corona AstraZeneca.

WowKeren - Indonesia telah menerima kiriman 1,1 juta dosis vaksin virus corona (COVID-19) AstraZeneca pada Senin (8/3) kemarin. Kekinian, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI pun menerbitkan emergency use authorization (EUA) atau izin penggunaan darurat vaksin AstraZeneca.

"BPOM telah melakukan evaluasi vaksin AstraZeneca bekerja sama dengan sejumlah pihak terkait. Hasil evaluasi keamanan secara keseluruhan pemberian dosis 4-12 minggu terkategori aman," terang Kepala BPOM Penny Lukito dalam jumpa pers pada Selasa (9/3). "Efek samping masih normal, mayoritas reaksi lokal dan seismik."

Selain itu, BPOM juga mengungkapkan jika vaksin buatan farmasi Inggris itu memiliki tingkat efikasi (kemanjuran) sebesar 62,1 persen. Vaksin AstraZeneca ini sebelumnya juga telah masuk dalam daftar penggunaan izin darurat (EUL) dari WHO. "Berdasarkan hasil evaluasi BPOM menerbitkan EUA pada 22 Februari 2021 yang lalu terhadap vaksin AstraZeneca," kata Penny.


Sebelumnya, sebanyak 1.113.600 dosis vaksin AstraZeneca dalam bentuk jadi masuk ke Tanah Air lewat Bandara Soekarno-Hatta. Menurut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, 1.113.600 vaksin ini adalah bagian awal dari batch pertama pemberian vaksin melalui jalur multilateral COVAX Facility.

Di sisi lain, vaksin yang dikembangkan oleh Universitas Oxford ini nantinya akan dialokasikan bagi mereka yang masuk dalam tahap vaksinasi kedua. Kelompok penerima vaksinasi tahap kedua adalah lansia dan petugas layanan publik seperti pedagang pasar, ojek online, serta para guru dan tenaga pendidik.

Meski begitu, pengunaan vaksin AstraZeneca ini sendiri masih dibahas oleh para pemangku kepentingan. "Penggunaan vaksin dari Covax Facility yang datang hari ini masih dibahas lebih lanjut dengan stakeholder terkait," ujar juru bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito melalui YouTube BNPB, Selasa (9/3).

Wiku menuturkan, pemerintah tetap menggunakan vaksin dari Sinovac dalam program vaksinasi nasional yang tengah berjalan. "Dan yang digunakan untuk program vaksinasi nasional masih dari Sinovac," tuturnya.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru