IDI Soroti Masker Abal-Abal yang Beredar di Masyarakat
Pexels/Anna Shvets
Nasional

Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M Faqih turut menyoroti banyaknya masker berkualitas abal-abal yang tidak memiliki kemampuan protektif partikular atau medical grade namun beredar di masyarakat.

WowKeren - Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M Faqih buka suara soal masker yang beredar di masyarakat. Ia menyebutkan jika banyak masker berkualitas abal-abal yang tidak memiliki kemampuan protektif partikular atau medical grade.

Daeng mengkhawatirkan masker abal-abal tersebut terpakai oleh tenaga kesehatan dan menjadikan mereka mudah tertular virus dari pasien, baik yang positif COVID-19 maupun kasus asimtomatik atau orang tanpa gejala (OTG).

“Banyak contohnya masker yang medical grade, misalnya N95, KF94, KN95 atau masker-masker lain yang medical grade," kata Daeng dalam Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana (Rakornas PB) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Tahun 2021 di Jakarta, Selasa (9/3). "Ini perlu kita sosialisasikan, karena banyak nakes yang tidak paham yang medical grade dan mana yang tidak."

Daeng meminta aparat keamanan untuk menertibkan masker abal-abal yang tidak medical grade di lapangan, agar keamanan masyarakat dan tenaga medis terjamin. Saat ini pula IDI tengah mengampanyekan penurunan transmisi virus di dalam ruangan praktik tenaga kesehatan dengan pembersihan udara.


Menurutnya, setiap pasien yang sakit baik yang positif atau OTG, tanpa berbicara pun atau tanpa mengeluarkan kata-kata pun dapat berpotensi menularkan virus. Hal ini membuat nakes memiliki risiko tinggi untuk turut terpapar COVID-19.

“Kalau tidak ada strategi penurunan udara atau tidak ada pembersihan udara di ruangan tersebut, atau penyaringan udara secara baik, maka akan semakin mudah tenaga kesehatan kita setiap hari menghirup virus yang ada di ruangan itu,” pungkasnya.

Sebelumnya, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS mengeluarkan panduan terbaru tentang pemakaian masker untuk mencegah penularan virus corona. Dalam panduan tersebut, ada 2 metode yang secara substansial dapat meningkatkan perlindungan dari virus.

Pertama adalah menggunakan masker ganda (dobel) dimana perlu menggunakan masker kain di atas masker bedah sekali pakai. Kedua, meningkatkan kesesuaian masker dengan wajah. Caranya, membuat simpul tali masker di dekat wajah, baru dimasukkan ke telinga untuk mencegah udara bocor di sekitar tepi masker.

Kedua metode tersebut diyakini dapat mengurangi paparan aerosol yang berpotensi menular hingga lebih dari 95 persen dalam percobaan menggunakan boneka di laboratorium. John T. Brooks, petugas medis untuk tanggapan COVID-19 dari CDC mengatakan bahwa kunci utama dari pedoman baru CDC adalah penggunaan masker yang meningkatkan penyaringan, atau memblokir partikel kecil.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru