Banyak yang menduga bahwa Young Lex menghapus video musik 'Raja Terakhir' usai ramai dituding plagiat. Namun ternyata ia membantah kabar tersebut dan memberikan keterangan berikut ini!
- Lailatul Maghfiroh
- Kamis, 11 Maret 2021 - 15:57 WIB
WowKeren - Belum lama ini Young Lex menuai banyak cibiran dari warganet. Hal ini lantaran video klip lagu "Raja Terakhir" miliknya diduga meniru video musik "Lit" Lay Zhang Yixing, musisi China yang juga anggota EXO.
Lantas menilik dari laman YouTube Young Lex, kini video musik "Raja Terakhir" sudah tidak ada lagi di channelnya. Banyak yang menduga bahwa pria pemilik nama asli Samuel Alexander Pieter itu telah menghapus video tersebut.
Young Lex kemudian buka suara untuk menanggapi kabar tersebut. Ayah satu anak ini mengaku bahwa ia hanya mengubah setelan privasi video klip "Raja Terakhir".
"Bukan dihapus, sih. Di-private aja. Tinggal tunggu keputusan. Kalau buka, ya, buka lagi," ucap Young Lex di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Kamis (11/3). Menurutnya, video klip yang dibuat dalam rangka kolaborasi dengan brand game Three Kingoms: Hero Legendaris tersebut kemungkinan masih bisa kembali diakses.
Namun untuk saat ini pihak agency yang menaungi proyek itu memintanya untuk sementara menyembunyikan video klip tersebut. "Siapa tahu pihak agency bayar lisensi video klipnya, jadi aman, bisa. Tapi, gue private aja dulu," ujar Young Lex.
"Itu karena permintaan dari pihak game-nya. 'Private dulu,' kata klien, minta gitu. Kita private doang," tambahnya. Sementara itu, Young Lex sendiri meyakini bahwa kabar video musiknya kini sedang menjadi perbincangan di China karena isu plagiat tersebut. Namun ia tak bisa melakukan apa-apa selain menunggu keputusan dari pihak agency.
"China, kan, punya Twitter sendiri, namanya Weibo, kan. (Tentang ini sudah) sampai sana. Cuma, tim produksi atau agency-nya sudah lagi berpikir, kita, kan, sudah take down, mau syuting ulang atau edit," kata Young Lex.
Pada kesempatan tersebut, Young Lex juga menerangkan bahwa sejak awal video klipnya itu sudah sesuai dengan persetujuan klien. Ia pun menyalahkan tindakan berlebihan fans K-Pop yang membuat ramai tudingan plagiat.
"Enggak, sih. Dari pihak mereka sudah setuju sama konsepnya dan kita pikir juga, ya, sudah. Karena, kan, fans K-Pop lebay, ya. Kalau enggak lebay, kayaknya aman-aman aja, dah," pungkasnya.
(wk/lail)
