Polisi Ringkus 16 Orang Diduga Aliran Sesat Ritual Berendam Telanjang Bareng di Pandeglang
YouTube/Explore Pandeglang
Nasional

Aparat menggiring 16 orang ke Polres Pandeglang menyusul aksi meresahkan mereka berendam telanjang bulat bersama di rawa. Diduga mereka melakukan ritual ajaran sesat.

WowKeren - Polisi dilaporkan menangkap 16 orang atas dugaan melakukan ritual aliran sesat. Sebab pada Kamis (11/3) siang kemarin, kelompok masyarakat ini menggelar ritual berendam telanjang bulat bersama di rawa di Desa Karangbolong, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, Banten.

"Sementara masih dalam penyelidikan Satreskrim, akan kita dalami, kita akan berkoordinasi dengan Bakorpakem, Ketuanya Kejari Pandeglang," tutur Wakapolres Pandeglang, Kompol Roky Crisma Wardana, Kamis (11/3). Kelompok meresahkan ini tiba di Polres Pandeglang sekitar pukul 16.30 WIB dan langsung dihimpun keterangannya.

Mereka pun mengaku menganut ajaran Akekoh atau Balatasutak. Padepokan ajaran ini diketahui berada di Kecamatan Cibaliung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Ajarannya sendiri dibawa oleh E yang sudah meninggal, kemudian kini diteruskan oleh A (52) yang masih saudara mendiang E.

"Ketuanya saudara A, umur 52 tahun. Untuk ajarannya, menganut ajaran Akekoh, dibawa oleh saudara E, almarhum. Diteruskan saudara A, dengan ajaran Balatasutak," ujar Roky.


Soal ritual mandi bareng itu pun kini sudah ditanggapi oleh Majelis Ulama Islam (MUI) Pandeglang. MUI menegaskan bahwa ritual tersebut sudah jauh melenceng dari nilai-nilai ajaran agama Islam.

"Jelas itu menyimpang, udah terlalu jauh itu," ungkap Sekretaris MUI Pandeglang, Ghaffar Al Hatiri, dikutip dari Detik News. "Ritual telanjang seperti itu oleh agama-agama lain pun pasti tidak dibenarkan."

"Masalahnya, kalau ajarannya hanya tok pada bidang pencucian diri saja (mandi bareng tanpa busana), maka itu tidak dibenarkan. Ketika dibawa ke ajaran seperti ini, itu jelas tidak sesuai," imbuh Ghaffar yang mengecam tindakan kelompok tersebut.

Kendati demikian, MUI mengimbau masyarakat khususnya umat Islam untuk tidak terpancing atas ulah kelompok tersebut. Jangan sampai masyarakat main hakim sendiri dan sebaiknya menyerahkan semua prosesnya kepada aparat penegak hukum.

Hal senada juga sempat disampaikan oleh Polres Pandeglang. "Untuk masyarakat Cigeulis jangan resah, orangnya juga sudah kita amankan ya. Besok juga kita akan melaksanakan rapat," tegas Roky.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait