Bukan Vaksinasi atau PPKM, Ini Dugaan Penyebab Turunnya Kasus COVID-19 RI Menurut Epidemiolog
Twitter/KemenkesRI
Nasional

Jumlah kasus COVID-19 harian di Indonesia tengah mengalami penurunan. Meski banyak yang mengaitkannya dengan vaksin atau PPKM, epidemiolog Dicky Budiman punya pendapat lain.

WowKeren - Beberapa waktu belakangan jumlah kasus COVID-19 di Indonesia menurun drastis. Tentu saja situasi ini disambut bahagia sejumlah pihak, meski Epidemiolog Universitas Griffith Dicky Budiman punya pendapat berbeda.

Dicky malah mengaku sangsi jika penurunan jumlah ini adalah akibat dari vaksinasi COVID-19. "Vaksinasi kita masih 1 persen sampai 2 persen, jadi belum berdampak signifikan terhadap penurunan kasus positif," paparnya soal alasan di balik sikap sangsinya, Selasa (16/3).

Data per Sabtu (13/3) kemarin, jumlah orang yang divaksin dosis kedua mencapai 1,4 juta, sedangkan sebanyak 3,9 juta lainnya telah menerima suntikan pertama. Bila dibandingkan dengan jumlah populasi Indonesia, maka persentase orang yang sudah divaksin di Indonesia bahkan masih kecil, di bawah Amerika Serikat dan Israel.

Karena itulah ia kemudian menduga ada faktor lain yang menyebabkan penurunan jumlah kasus ini, termasuk pengetesan dan pelacakan yang belum baik. "Menjadi tanda tanya besar ketika kasus menurun karena aspek tracing yang tidak memadai," ujar Dicky, dilansir dari Tempo.


Dicky menilai penurunan jumlah kasus harian COVID-19 harus disikapi dengan sangat hati-hati, apalagi karena jumlah tes di Indonesia masih sangat kecil apabila dibandingkan dengan jumlah populasinya. "Kita belum pernah di atas 100 ribu, padahal situasi mengharuskan," ungkapnya.

Selain itu, perbedaan laporan masih terjadi antara pemerintah pusat dan daerah, terutama dari segi jumlah kasus positif serta kematian COVID-19. Kasus kematian di Tanah Air yang masih di atas 100 orang per hari menurut Dicky adalah tanda lemahnya deteksi dini terhadap kasus-kasus positif.

"Saya menjadi tidak terlalu percaya diri, walaupun senang, tapi tidak terlalu percaya diri karena intervensi di aspek yang mendasari ini belum optimal. Jadi penurunan COVID-19 ini mungkin ada banyak faktor yang harus dilihat," pungkasnya.

Sebelumnya Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Doni Monardo mengabarkan sejumlah berita baik. Mulai dari jumlah kasus COVID-19 yang menurun, hingga persentase kasus aktif yang di bawah global serta angka reproduksi virus (Rt) yang mulai mendekati angka 1. Satgas pun mengaitkan hal ini dengan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) serta larangan liburan bagi ASN.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru