Demokrat Kubu Moeldoko Sampaikan Maaf Kepada Jokowi dan Masyarakat Indonesia
Instagram/dr_moeldoko
Nasional

Menurut Juru Bicara Demokrat kubu Moeldoko, Muhammad Rahmad, pihaknya harus menyampaikan apa yang sebenarnya terjadi di Demokrat agar kegaduhan ini tak terjadi lagi.

WowKeren - Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang yang diketuai oleh Moeldoko menggelar konferensi pers di Kompleks Hambalang pada Kamis (25/3) hari ini. Dalam kesempatan tersebut, kubu Moeldoko menyampaikan permintaan maaf kepada Presiden Joko Widodo dan masyarakat Indonesia atas kegaduhan yang timbul karena mereka.

"Kami atas nama DPP Partai Demokrat menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat Indonesia dan kepada pemerintahan Bapak Jokowi atas kegaduhan dan keresahan yang tidak perlu terjadi," tutur Juru Bicara Demokrat kubu Moeldoko, Muhammad Rahmad. Menurut Rahmad, pihaknya harus menyampaikan apa yang sebenarnya terjadi di Demokrat agar kegaduhan ini tak terjadi lagi.

"Bahwa SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) dan AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) melalui corong-corong juru bicaranya telah membangun narasi yang sangat menyesatkan," terang Rahmad. "Antara lain menuduh pemerintah Presiden Jokowi dan Istana terlibat menuduh Bapak Moeldoko membeli Partai Demokrat, sehingga SBY menyampaikan dalam keterangannya bahwa Partai Demokrat not for sale, menuduh kudeta terhadap partai yang dilakukan orang luar dan tuduhan-tuduhan lainnya yang sama sekali tidak berdasar."


Lebih lanjut, Rahmad menyebut bahwa SBY dan AHY bersikap seolah-olah emnjadi pihak yang terzalimi. Mereka disebut mencitrakan diri ke masyarakat bawha Demokrat dan demokrasi harus diselamatkan.

"SBY dan AHY juga telah melakukan tindakan-tindakan brutalitas terhadap kader-kader Partai Demokrat di kabupaten/kota dan provinsi di seluruh Indonesia," lanjutnya. "Dengan memaksa kader menandatangani surat-surat pernyataan yang disertai dengan ancaman-ancaman dan pemecatan."

Rahmad menilai cara yang dilakukan oleh kubu AHY tersebut lantas menimbulkan kegaduhan dan keresahan di tengah masyarakat. Terlebih saat ini situasi pandemi virus corona (COVID-19) belum berakhir.

"Pernyataan dan cara-cara tersebut sungguh telah menimbulkan kegaduhan dan keresahan di tengah-tengah masyarakat kita," tegas Rahmad. "Di saat bangsa Indonesia dan pemerintahan Bapak Jokowi sedang bersungguh-sungguh dalam mengatasi pandemi COVID-19 dan sedang berusaha membangun sendi-sendi kehidupan nasional."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait