Polisi Akui Ada yang Anggap Kasus Bom Makassar-Serangan Mabes Polri Hanya Rekayasa
Nasional

Karo Penmas Mabes Polri, Brigjen Pol Rusdi Hartono menjelaskan bahwa pihak kepolisian langsung bergerak untuk menangkap jaringan terorisme sejak kejadian di Makassar dan Mabes Polri tersebut.

WowKeren - Indonesia baru saja dikejutkan dengan beberapa aksi terorisme, seperti bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar dan penyerangan di Mabes Polri. Aparat kepolisian dan pemerintah pun kini menghadapi sejumlah tantangan dalam menindak aksi terorisme tersebut, salah satunya terkait rasa ketidakpercayaan masyarakat.

"Gerakan radikal yang ada sebagian (masyarakat) masih tidak percaya, atau sebagian sengaja tidak percaya," ungkap Karo Penmas Mabes Polri, Brigjen Pol Rusdi Hartono, dalam webinar pada Minggu (4/4). "Ini masih terjadi di masyarakat."

Rusdi mengakui bahwa saat ini masih ada beberapa pihak yang menganggap aksi bom Makassar dan penyerangan Mabes Polri adalah rekayasa belaka. "Bahkan ada yang berpendapat bahwa kasus Makassar, terus kemudian juga penembakan di Mabes Polri itu rekayasa kata mereka," tutur Rusdi.

Menurut Rusdi, pihak yang tidak percaya dengan adanya aksi terorisme lantas menyuarakan pendapatanya di muka umum dan menimbulkan kebingungan di tengah masyarakat. "Ini realitas yang perlu kita hadapi bersama," kata Rusdi.


Lebih lanjut, Rusdi menjelaskan bahwa pihak kepolisian langsung bergerak untuk menangkap jaringan terorisme sejak kejadian di Makassar dan Mabes Polri tersebut. Rusdi mengaku bahwa pihaknya kini telah mengantongi identitas dan jaringan kedua pelaku aksi terorisme tersebut.

Adapun aksi bom Makassar dan serangan di Mabes Polri disebut Rusdi memiliki keterkaitan. Kedua aksi ini juga disebutnya terkait dengan penggerebekan terorisme yang dilakukan aparat pada 6 Januari 2021 lalu.

Diketahui, Densus 88 Antiteror Polri mengamankan sedikitnya 20 orang dalam operasi Villa Mutiara di Makassar pada 6 Januari lalu. Sebanyak 18 orang dibawa ke Jakarta, sedangkan dua orang lainnya tewas di tempat.

"Memang salah satu ciri khas kelompok ini adalah mereka memiliki kemampuan mental untuk melakukan bom bunuh diri seperti itu," papar Rusdi. "Kemampuan mereka mentalnya untuk melakukan itu mereka memiliki, seperti itu."

Dua pelaku bom bunuh diri di Makassar disebutnya terafiliasi dengan kelompok Villa Mutiara tersebut. "Mereka ini kelompok Jamaah Anshor Daulah dan berafiliasi dengan ISIS, seperti itu," pungkasnya.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait