Ini Alasan ROV Swift Rescue Singapura Sulit Evakuasi Torpedo KRI Nanggala-402
Twitter/Kemhan_RI
Nasional

ROV MV Swift Rescue Singapura berhasil menemukan keberadaan torpedo KRI Nanggala-402 beserta sejumlah puing-puing kapal lain. Namun evakuasi ini harus dilakukan bertahap.

WowKeren - TNI tak berhenti mencari puing-puing KRI Nanggala-402 serta tengah mengupayakan evakuasi kapal selam itu dari kedalaman 838 meter di bawah permukaan laut. Dan upaya itu mulai menuai hasil dengan temuan keberadaan amunisi torpedo KRI Nanggala-402 oleh Remote Operation Vehicle (ROV) milik kapal penyelamat kapal selam Singapura, MV Swift Rescue.

"Update terbaru kita sudah menemukan, mengangkat ROV yaitu hidrofon dari kapal selam KRI Nanggala," kata Asrena Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana Muda TNI Muhammad Ali, dalam konferensi persnya di Jakarta, Selasa (27/4). "Kemudian beberapa foto yang diambil, kemudian ditemukan torpedonya juga."

Pada kesempatan itu, Ali juga menegaskan bahwa petugas terus berusaha melakukan evakuasi. Hanya saja evakuasi ini akan dilakukan bertahap karena ROV hanya mampu mengangkat beban sekitar 150 kilogram.

"Itu nanti akan diupdate terus dan sebisa mungkin kita akan mengangkat bagian per bagian kecil," terang Ali, dikutip dari Kompas. "Karena kemampuan ROV itu mengangkat hanya 150 kilogram."


Sedangkan untuk evakuasi puing-puing yang berukuran lebih besar, menurut Ali, masih akan dikoordinasikan lebih lanjut. "Nanti kita koordinasi untuk yang lebih besar dari itu," pungkas Ali.

KRI Nanggala-402 adalah salah satu dari lima kapal selam yang dimiliki Indonesia. Kapal "kembaran" KRI Cakra-401 itu mulai beroperasi menjaga lautan Indonesia sejak 1981, hingga akhirnya dinyatakan karam pada Minggu (25/4).

Karamnya KRI Nanggala-402 ini turut menyebabkan 53 awak di dalamnya gugur. Peristiwa karamnya kapal selam ini sendiri bermula dari latihan penembakan torpedo di perairan utara Bali pada Rabu (21/4) lalu dan berujung pada upaya pencarian besar-besaran yang melibatkan sejumlah negara tetangga.

Selama 3 hari pencarian, kapal ini dinyatakan sebagai submiss. Lalu pada Minggu kemarin TNI menaikkan status pencarian sebagai subsunk atau tenggelam, hingga kemudian Panglima Hadi Tjahjanto menyatakan gugur atas seluruh awak KRI Nanggala-402 yang bertugas.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait