Rocky Gerung: Munarman Dari Dulu Dianggap Sebagai Orang yang Harus Disingkirkan
YouTube/Najwa Shihab
Nasional

Menurut Rocky, hal tersebut juga telah biasa terjadi dalam komunikasi politik. Penangkapan Munarman ini dinilai Rocky akan digunakan untuk menutupi berita lainnya yang kini tengah heboh.

WowKeren - Penangkapan mantan petinggi FPI Munarman pada Selasa (27/4) kini tengah menuai banyak perhatian. Diketahui, Munarman ditangkap oleh Densus 88 Antiteror Polri karena diduga terlibat dalam aksi terorisme.

Akademisi Rocky Gerung lantas turut menanggapi penangkapan Munarman tersebut. Melalui video di kanal YouTube "Rocky Gerung Official", Rocky menyebut penangkapan Munarman ini sebagai bagian dari suatu panggung besar.

"Jadi ini satu panggung besar yang Munarman kebetulan dihadirkan di dalam scene hari ini," jelas Rocky dalam video yang diunggah pada Rabu (28/4). Edisi hari ini adalah Munarman, saya enggak tahu edisi berikutnya siapa tuh."

Menurut Rocky, hal tersebut juga telah biasa terjadi dalam komunikasi politik. Penangkapan Munarman ini dinilai Rocky akan digunakan untuk menutupi berita lainnya yang kini tengah heboh.


"Ini hal yang biasa dalam komunikasi politik, berita dipergunakan untuk menutup berita," tutur Rocky. "Kira-kira memang ditunggu saudara Munarman supaya ada berita yang lebih heboh dari berita-berita yang ada sekarang ini, soal korupsi, soal alat pertahanan, macam- macam.

Rocky mengakui bahwa kemungkinan masih terlalu dini untuk menganalisis situasi tersebut. Namun ia menyebutkan bahwa publik sudah bisa memperkirakan kemana ujung penangkapan Munarman ini.

"Iya. Walaupun terlalu dini tapi publik udah kira-kira ujungnya ke mana karena Munarman dari dulu dianggap sebagai orang yang harus disingkirkan karena terlibat FPI segala macam itu," katanya. "Tapi kita sebetulnya ingin memperlihatkan kepada publik bahwa persoalan ini tentu terkait dengan Habib Rizieq, terkait dengan FPI, terkait dengan politik Islam, terkait dengan macam-macam."

Penangkapan Munarman ini lantas dibandingkan dengan kasus penembakan laskar FPI di KM 50 Tol Cipali. Dalam kasus tersebut, kedua polisi yang menjadi tersangka unlawful killing tidak ditahan dengan alasan telah berlaku kooperatif.

"Munarman juga pasti sangat kooperatif, jadi ya jangan ditahan juga. Jadi saya enggak mau sebut permainan opini publik, tetapi fundamen dari seluruh peristiwa, mulai Habib Rizieq, lalu KM 50, akhirnya Munarman, ini betul-betul satu paket untuk pengendalian," pugkasnya. "Jadi sebelum segala macam opini berkembang tentu kekuasaan, dalam hal ini kepolisian, berupaya untuk memfokuskan apa sebetulnya inti dari hiruk pikuk soal politik Islam."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait