UIN Jakarta Buka Suara Usai Munarman Disebut Terlibat Baiat ISIS di Kampusnya
YouTube/Najwa Shihab
Nasional

Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan menyatakan bahwa Munarman ditangkap terkait dengan kasus baiat di Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Makassar, dan Medan.

WowKeren - Mantan petinggi FPI Munarman ditangkap Densus 99 Antiteror Polri pada Selasa (27/4) sore. Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan menyatakan bahwa Munarman ditangkap terkait dengan kasus baiat di Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Makassar, dan Medan.

"(Munarman ditangkap) terkait dengan kasus baiat di UIN Jakarta, kemudian juga kasus baiat di Makassar, dan mengikuti baiat di Medan," kata Ahmad, Selasa. "Jadi ada tiga hal tersebut."

Kekinian, pihak UIN Syarif Hidayatullah Jakarta buka suara soal baiat terkait Munarman tersebut. Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UIN Jakarta, Arief Subhan, mengklaim bahwa tidak ada kegiatan pembaitan anggota ISIS yang dilakukan di lingkungan kampusnya beberapa tahun belakangan.

"Enggak ada (pembaiatan ISIS beberapa waktu belakangan), enggak ada," tegas Arief dikutip dari Kompas.com, Kamis (29/4).

Namun demkian, Arief mengakui ada kegiatan yang disebut-sebut sebagai pembaiatan anggota ISIS di UIN Jakarta pada tahun 2014 silam. Arief menegaskan bahwa kegiatan tersebut diselenggarakan tanpa sepengetahuan pihak rektorat.


"Kejadian tahun 2014, di mana ada penggunaan fasilitas di lingkungan kampus," papar Arief. "Kemudian dipakai secara tidak sepengetahuan kami untuk apa yang disebut sebagai baiat."

Salah satu bangunan di kompleks UIN Syarif Hidayatullah yang digunakan dalam kegiatan tersebut adalah Masjid Fathullah. Selain itu, Wisma Syahida yang memang disewakan untuk kegiatan masyarakat umum juga dijadikan lokasi kegiatan tersebut.

"Nah kejadian tahun 2014 itu terkait dengan dua tempat, di Masjid Fathullah dan Wisma Syahida Inn," jelas Arief. "Wisma Syahida Inn itu kan orang bisa sewa ya. Memang kalau lembaganya jelas ya kami sewakan. Itu juga dipakai untuk pernikahan dan seterusnya."

Namun demikian, Arief menyatakan bahwa pihaknya telah memastikan tak ada kejadian serupa setelah itu. Arief menyebut bahwa UIN Jakarta telah bekerja keras dalam membina mahasiswa agar tak terlibat paham ekstremisme yang bertentangan dengan negara.

"Setelah itu kan kita, ada penguatan moderasi beragama yang intensif yang dilakukan di kampus," ujar Arief kepada CNN Indonesia. "Melalui PBAK (orientasi kampus), melalui psikolog moderasi beragama dan masih banyak lagi."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru