Satgas COVID-19 Merasa Prihatin Soroti Kasus Penggunaan Alat Tes Rapid Daur Ulang
covid19.go.id
Nasional

Kasus penggunaan alat tes rapid antigen daur ulang saat ini tengah didalami oleh pihak kepolisian. Jubir Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito merasa prihatin atas kejadian tersebut.

WowKeren - Belakangan masyarakat dikejutkan dengan kabar penggunaan alat tes rapid antigen daur ulang yang dilakukan oleh oknum pelayan kesehatan PT Kimia Farma Diagnostik. Kala itu, polisi mendapat banyak keluhan dari masyarakat terkait hasil yang diperoleh atas pemeriksaan di Bandara Kualanamu, Sumatra Utara. Setelah mendapat laporan itu, polisi akhirnya melakukan penggerebekan.

Mengetahui hal tersebut, Juru Bicara (Jubir) Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengaku prihatin atas pemalsuan alat tes rapid antigen. Ia merasa prihatin masih saja ada orang yang dengan sengaja melanggar SOP, padahal itu dibuat untuk keamanan bersama.

"Terkait dengan kejadian ini, Satgas COVID-19 sangat prihatin karena masih saja ada orang yang sengaja melanggar SOP, yang pada prinsipnya dibuat untuk keamanan bersama," ujar Wiku dalam konferensi pers, Kamis (29/4). "Saat ini oknum yang bersangkutan sudah menjalani proses hukum yang didukung penuh oleh pihak perusahaan pemilik testing kit tersebut."


Dengan adanya kejadian tersebut, diharapkan agar semua elemen masyarakat maupun petugas di lapangan dapat menaati prosedur yang ada. Selain itu, untuk pihak berwenang diminta untuk bisa lebih ketat dalam melakukan monitoring terhadap masyarakat.

"Baik Satgas COVID-19 di wilayah bandara maupun kantor kesehatan pelabuhan agar secara bertanggung jawab dan bijaksana menaati prosedur yang ada," terang Wiku. "Yang didukung dengan monitoring ketat."

Wiku mengingatkan masyarakat bahwa saat ini Indonesia masih dalam krisis kemanusiaan. "Ingat, kita saat ini dalam keadaan krisis kemanusiaan, dan sangat tidak bijak jika masih ada saja yang memanfaatkan peluang tersebut untuk hal yang membahayakan keselamatan masyarakat," tandas Wiku.

Sementara itu, pihak PT Kimia Farma Diagnostik menyatakan tengah melakukan investigasi bersama pihak kepolisian untuk menindak oknum yang terlibat. Pihaknya pun menyatakan tak segan memberikan sanksi berat jika petugas layanan tes rapid antigen itu terbukti bersalah. Kemudian, mereka juga akan meningkatkan pengawasan agar hal serupa tidak terjadi kembali ke depannya.

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait