KSAL Pimpin Upacara Tabur Bunga KRI Nanggala-402, Janji Bakal Tetap Angkat Kapal Selam
Instagram/ryanboedi
Nasional

Upacara tabur bunga untuk menghormati jasa para prajurit yang sudah gugur di insiden karamnya KRI Nanggala-402 dilakukan pada Jumat (30/4) hari ini dan dipimpin langsung oleh KSAL Yudo Margono.

WowKeren - Insiden karamnya KRI Nanggala-402 masih menyisakan duka mendalam bagi masyarakat Indonesia, apalagi karena 53 prajurit terpilih di dalamnya dinyatakan gugur. Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono pun blak-blakan menyebut insiden nahas ini sebagai catatan sejarah kelam TNI AL.

"Musibah ini merupakan catatan kelam dalam sejarah TNI AL," tutur Yudo ketika memimpin upacara tabur bunga yang dihadiri seluruh keluarga awak KRI Nanggala-402, Jumat (30/4). "Khususnya bagi keluarga besar kapal selam korps Hiu Kencana."

Upacara ini digelar di atas KRI dr Suharso-990 di perairan utara Bali, tempat di mana KRI Nanggala-402 dinyatakan tenggelam. Upacara pelarungan bunga ini sendiri untuk mengenang jasa para prajurit yang telah gugur dalam tugas.

Meski demikian, Yudo memastikan upaya pengangkatan KRI Nanggala-402 yang sudah karam itu akan tetap dilakukan. Namun Yudo juga menegaskan bahwa upaya pengangkatan bangkai kapal yang terbelah 3 bagian itu memerlukan perencanaan matang karena berada di kedalaman 838 meter.


Pada kesempatan tersebut, Yudo juga menekankan bahwa insiden nahas KRI Nanggala-402 merupakan pembelajaran besar bagi pihak TNI AL. Insiden ini, tutur Yudo, akan menjadi cambuk untuk memperbaiki segala hal yang ada agar tidak terulang di kemudian hari.

"Kita bertekad untuk belajar dan memperbaiki segala sesuatunya," kata Yudo. "Agar pelaksanaan tugas-tugas operasi dan latihan ke depan dapat berjalan dengan aman dan selamat."

Yudo pun mengajak seluruh peserta upacara tabur bunga untuk mendoakan supaya para prajurit yang telah gugur bisa diberi tempat terbaik di sisi Tuhan. "Pengabdian hingga akhir hayat para ksatria Hiu Kencana tak akan pernah sia-sia, dengan motto Wira Ananta Rudira atau tabah sampai akhir, mereka tetap dalam status patroli dalam keabadian," pungkasnya.

Insiden tenggelamnya salah satu dari 5 kapal selam milik TNI AL ini sempat menjadi sorotan internasional. Sejumlah negara ikut memberikan bantuan demi mencari kapal yang hilang kontak saat melakukan latihan penembakan torpedo pada Rabu (21/4) pekan lalu.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru