Aktivitas Gempa Di Jawa Sering Terjadi Pada 2021, BMKG Sayangkan Jalur Evakuasi Tsunami Tak Memadai
pixabay.com/Ilustrasi
Nasional

BMKG menyebut aktivitas gempa di Jawa pada tahun 2021 menjadi lebih aktif dibanding dengan sebelumnya. Akan tetapi, pihaknya menyayangkan jalur evakuasi tsunami yang belum memadai.

WowKeren - Gempa bumi di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, yang terjadi pada Jumat (21/5) malam, menambah jumlah bencana gempa yang terjadi di Indonesia pada 2021. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut aktivitas di jalur Selatan Jawa tahun 2021 mengalami peningkatan dari tahun 2020.

Kendati demikian, pihak BMKG menyayangkan jalur evakuasi jika sebuah gempa bumi berpotensi tsunami di Jawa belum memadai. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan gempa yang di atas 6 magnitudo biasanya berpotensi terjadi tsunami. Hal itu didasarkan dari sejumlah gempa bumi yang telah terjadi sebelumnya.

"Kami baru saja menyelesaikan survei di sepanjang pesisir Jawa," terang Dwikorita dalam keterangan pers di Surabaya, Jumat (21/5). "Ternyata jalur evakuasi tsunami masih hampir sebagian besar Kabupaten di pesisir Jawa jalur evakuasi tsunaminya masih belum memadai."

"Sehingga meskipun BMKG mengeluarkan peringatan dini, tapi jalur tersebut belum memadai untuk melakukan evakuasi," imbuhnya.


Dwikorita menjelaskan jalur evakuasi tsunami yang kurang memadai dikarenakan beberapa hal. Seperti adanya sungai yang memotong jalur evakuasi dan tapa dilengkapi jembatan, sehingga jalurnya masih terlampau jauh.

"Masih ada yang terpotong oleh sungai yang rawan dilewati tsunami dan tidak ada jembatannya untuk menyeberang dan masih cukup signifikan dijumpai jalur evakuasi terlalu jauh," jelas Dwikorita. "Sehingga dengan waktu datangnya tsunami yang pendek dikhawatirkan tidak memungkinkan untuk keselamatan."

Lebih lanjut, Dwikorita menuturkan adanya gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Blitar, Jawa Timur itu menjadi sebuah alarm peringatan bagi pemerintah dan masyarakat untuk lebih mempersiapkan sejumlah mitigasi bencana. Mitigasi perlu dilakukan agar siap menghadapi segala kemungkinan terburuk atas bencana alam.

"Poin ini kejadian gempa yang baru saja terjadi merupakan alarm bahwa kita harus segera menyiapkan aspek-aspek keselamatan bangunan atau pun jalur-jalur evakuasi," tandas Dwikorita. "Apabila skenario terburuk terjadi sewaktu-waktu yang tidak dapat diprediksi kapan."

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru