Dewi Persik mengucap terima kasih atas undangan dari sosok pengusaha cantik asal Kudus, Hanim Arrafi. Disisi lain, acara yang dihadiri Depe ini menuai reaksi protes dari Bupati Kudus, HM Hartopo.
- Ria Susilo Wardhani
- Senin, 24 Mei 2021 - 11:10 WIB
WowKeren - Pemerintah daerah hingga pusat masih terus mengingatkan masyarakat agar menaati protokol kesehatan. Ini demi mencegah penularan virus COVID-19.
Namun baru-baru ini, sosok Dewi Persik jadi ikut terseret soal aksi manggung di Kudus. Depe awalnya diundang sebagai bintang tamu oleh "Crazy Rich Kudus" alias pengusaha muslim, Hanim Arrafi.
Depe diundang dan sempat tampil menyanyi di acara khitanan dari putra Hanim di Desa Prambatan Lor, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus, pada Sabtu (22/5) lalu. Bertemu sang tuan rumah, Depe dan Hanim tampil cantik bak bidadari dari India. Depe juga mengucap terima kasih karena sudah diundang ke acara Hanim.
"Trimaksih ka syg jamuannya dan foto ini cantik skali 😍, pasti kaget dg kejutanku khan ? Hehhehe @bundahanim_arrafi @hijab_arrafiofficial smoga selalu sukses terus usahanya.. dan selalu dalam lindungan Tuhan amin yarobbal alamin ❤️🙏🏻😍. Terimakasih kudus.. insyaallah jumpa lagi amin... 😇," tulis Depe.
Namun rupanya acara khitanan yang dihadiri Depe rupanya dipermasalahkan oleh Bupati Kudus, HM Hartopo. Pasalnya, sebagian orang terlihat tak memakai masker di acara itu, termasuk Depe. Sehari setelah acara tersebut, HM Hartopo menggelar rapat untuk menyelidiki masalah itu.
"Terkait Dewi Persik, tadi saya sudah telpon Pak Kapolres dalam penanganannya. Dan siang ini semua dari pihak penyelenggara mulai EO, Forkompincam, Babinsa, Bhabinkamtibmas, semua dipanggil untuk ke Polres Kudus dimintai keterangan," kata Hartopo. "Acara hajatan di Desa Prambatan Lor, Kecamatan Kaliwungu, Kudus yang menghadirkan Dewi Perssik dan viral karena dianggap melanggar protokol kesehatan, sudah kami koordinasikan dengan Kapolres Kudus untuk memanggil semua pihak yang terlibat. Termasuk pengelola suatu kegiatan (EO/event organizer)."
Hartopo mengingatkan agar masyarakat Kudus tak mengabaikan prokes. "Kita boleh untuk bekerja, boleh ada pergerakan ekonomi. Tapi harus seiring sejalan dengan protokol kesehatan. Jangan sampai diabaikan," imbuhnya.
Sementara itu, Kapolres Kudus AKBP Aditya Surya Dharma mengungkapkan bahwa nama Dewi Persik memang tidak ada dalam daftar pemberitahuan adanya acara hajatan di Desa Prambatan Lor, Kecamatan Kaliwungu Kudus. Menurut AKBP Aditya, acara digelar pukul 13.30 WIB, kemudian pukul 14.00 WIB semua pihak pulang, termasuk satgas yang mengawasi. Namun sesudahnya, sosok Depe diduga hadir untuk pesta lanjutan.
(wk/riaw)