Lonjakan COVID-19 Usai Lebaran Disebut Baru Tampak Akhir Mei, Kasus Aktif Hari Ini Malah Meroket
covid19.go.id
Nasional

Satgas COVID-19 memperkirakan ledakan kasus pasca Lebaran baru mulai tampak akhir Mei 2021. Namun secara mengejutkan kasus aktif COVID-19 Senin (24/5) bertambah cukup drastis.

WowKeren - Indonesia mengantisipasi ledakan kasus COVID-19 pasca libur panjang Lebaran, salah satunya dengan mengetatkan perjalanan antardaerah. Kendati demikian, Satuan Tugas Penanganan COVID-19 meminta publik untuk mengantisipasi lonjakan kasus infeksi terutama di wilayah asal pemudik seperti Jabodetabek.

"Semua daerah harus bisa mulai meng-capture potensi penularan-penularan yang terjadi di daerahnya," kata anggota Tim Pakar Satgas COVID-19, Dewi Nur Aisyah, dalam siaran pers virtualnya, Senin (24/5). "(Saat arus mudik) maka kenaikan kasus terjadi di daerah tujuan mudik."

Untuk potensi lonjakan kasus COVID-19 di daerah asal pemudik ini, menurut Dewi, kemungkinan baru tampak pada akhir Mei 2021. "Sedangkan ketika orang orang dari daerah luar mudik kembali ke Jakarta, ada kemungkinan akan terlihat kenaikan kasus di Jabodetabek mulai akhir Mei 2021," kata Dewi.

Bahkan menurut Dewi, klaster-klaster terkait Ramadan dan Idul Fitri kini sudah mulai terlihat. Seperti klaster tarawih yang bermunculan di beberapa daerah seperti Pati, Malang, dan Banyumas.

"Kita lihat adapun di Banyuwangi paling banyak 62 orang positif," ujar Dewi. "Bahkan 6 dari ini meninggal dan 7 dirawat di RS."


Kemudian mulai tampak pula klaster halalbihalal hingga mudik yang bermunculan di berbagai daerah Indonesia. Dan tampaknya klaster-klaster baru ini sendiri memicu kenaikan jumlah kasus positif sekaligus aktif COVID-19 di Tanah Air.

Seperti dilaporkan Satgas COVID-19 pada Senin (24/5) hari ini, tercatat ada tambahan 5.907 kasus positif COVID-19. Alhasil total kumulatif kasus positifnya mencapai 1.781.127, dihitung sejak Maret 2020.

Namun yang sangat menjadi sorotan adalah kasus aktifnya yang bertambah hingga 546 hari ini, sehingga totalnya mencapai 93.393. Angka ini jelas tak bisa dipandang remeh karena merepresentasikan pasien-pasien COVID-19 yang memerlukan perawatan.

Lonjakan COVID-19 Usai Lebaran Disebut Baru Tampak Akhir Mei, Kasus Aktif Hari Ini Malah Meroket

Twitter/BNPB_Indonesia

Karena itulah Dewi mendorong masyarakat untuk berkontribusi aktif pula dalam mencegah terjadinya ledakan kasus COVID-19. Salah satunya dengan menumbuhkan kesadaran dan gotong royong terutama jika ada temuan kasus positif COVID-19 di lingkungan sekitar.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait