Jalur Sepeda Permanen Jakarta Telan Rp 28 Miliar, Pengamat Sayangkan Jika Dibongkar Karena Road Bike
Instagram/dkijakarta
Nasional

Awalnya, Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni meminta agar kebijakan jalur sepeda di Ibu Kota dikaji ulang dan bahkan dibongkar bila perlu demi menghindari isu diskriminasi.

WowKeren - Rencana pembongkaran jalur sepeda permanen di Jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta, menuai pro-kontra. Awalnya, Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni meminta agar kebijakan jalur sepeda di Ibu Kota dikaji ulang dan bahkan dibongkar bila perlu.

Menurutnya, jalur sepeda permanan tersebut berpotensi menimbulkan isu diskriminasi di kalangan pengguna jalan. Sahroni bahkan meminta agar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengintervensi polemik tersebut.

"Jangan sampai ada isu tentang diskriminasi, baik sepeda road bike dan sepeda seli. Sampai terjadi kemarin ada memecah belah perkataan yang tidak pantas disampaikan oleh salah satu komunitas," ujar Sahroni pada Rabu (16/6) lalu. "Mohon kiranya Pak Kapolri dengan jajarannya, terutama ada Korlantas di sini, untuk menyikapi jalur permanen dikaji ulang. Bila perlu dibongkar dan semua pelaku jalan bisa menggunakan jalan tersebut."

Kekinian, Sahroni menjelaskan maksud pernyataannya tentang pembongkaran jalur sepeda permanen. Ia menjelaskan bahwa yang perlu dibongkar adalah beton pembatasnya, bukan jalur marka hijau khusus pesepedanya.

"Karena marka jalur hijau itu sudah benar karena sesuai aturan UU," tulis Sahroni di akun Instagram resminya, Jumat (18/6). "Saya tidak akan mungkin menyalahi aturan UU."


Rencana pembongkaran beton jalur sepeda ini lantas dinilai mubazir oleh pengamat transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Djoko Setijowarno. Menurut Djoko, sayang apabila jalur sepeda permanen yang menelan dana Rp 28 miliar tersebut dibongkar lagi.

Djoko sendiri menilai bahwa jalur sepeda yang dibatasi oleh beton tersebut sangat berguna untuk warga yang menggunakan sepeda. "Dengan jalur sepeda yang terlindungi, akan menjamin keselamatan pesepeda," kata Djoko kepada Kompas.com.

Lebih lanjut, Djoko memahami jika selama ini banyak pesepeda road bike yang enggan menggunakan jalur tersebut karena dinilai terlalu kecil. Namun hal tersebut dinilainya tidak bisa menjadi alasan pembongkaran jalur sepeda permanen.

"Sebaiknya tidak dibongkar hanya karena road bike dapat halangan," jelas Djoko. Ia mengusulkan adanya jalur yang ditambah khusus bagi pesepeda road bike.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait