Kemendikbudristek Ungkap Sekolah Tatap Muka Tak Berfokus Tuntaskan Kurikulum
Wikimedia Commons/adityamanutd
Nasional

Kekinian, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menegaskan bahwa penyelenggaraan PTM Terbatas perlu difokuskan pada hal yang esensial.

WowKeren - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) berencana menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas mulai Juli mendatang, bertepatan dengan momen tahun ajaran baru 2021/2022. Sejumlah sekolah pun sempat khawatir pelaksanaan PTM Terbatas dengan durasi waktu yang singkat membuat materi pelajaran tak dapat disampaikan dengan maksimal.

Kekinian, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menegaskan bahwa penyelenggaraan PTM Terbatas perlu difokuskan pada hal yang esensial. Sehingga tak ada tekanan bagi guru untuk menuntaskan kurikulum.

"Prioritas dari satuan pendidikan bukan untuk menuntaskan kurikulum," tegas Sekretaris Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Sesditjen GTK) Kemendikbudristek Nunuk Suryani, Jumat (18/6). "Tetapi memastikan bahwa setiap peserta didik mengalami proses pembelajaran."

Oleh sebab itu, guru hingga kepala sekolah perlu mengkontekstualisasikan panduan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan di daerahnya masing-masing. Nunuk mengungkapkan bahwa fokus kurikulum di masa pandemi adalah mempelajari hal-hal yang esensial. "Serta tidak mengejar ketuntasan peserta didik," tuturnya.


Kebutuhan peserta didik harus dijadikan acuan dalam pembelajaran tatap muka. Sedangkan protokol kesehatan harus mnejadi syarat utama PTM Terbatas.

Pihak sekolah juga dapat memilih sendiri kurikulum mana yang akan mereka gunakan. Mulai dari kurikulum 2013, kurikulum mandiri yang dikembangkan sendiri oleh sekolah, atau pun kurikulum kondisi khusus yang dikembangkan oleh Kemendikbudristek.

"Jadi, jelas bahwa ukuran keberhasilannya adalah tingkat kepatuhan protokol kesehatan di kelas, tingkat pelibatan orang tua pada pembelajaran, dan juga pelibatan peserta didik dalam pembelajaran," papar Nunuk.

Lebih lanjut, Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah (PAUD Dasmen) di Masa Pandemi COVID-19 dari Kemendikbudristek dan Kementerian Agama diharapkan dapat benar-benar dipahami oleh warga sekolah. Nunuk mengungkapkan bahwa panduan tersebut turut memuat contoh bagaimana membuat rancangan pembelajaran dalam PTM terbatas.

"Kami juga menyediakan seri webinar selama satu bulan penuh dalam rangka persiapan PTM terbatas dari berbagai perspektif pembahasan," pungkasnya.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru