Masih Diusut, Bareskrim Geledah Kantor BPJS Kesehatan Terkait Kasus Kebocoran Data Diri WNI
pixabay.com/ilustrasi
Nasional

Kasus kebocoran data diri penduduk Indonesia yang melibatkan BPJS beberapa waktu lalu, hingga saat ini masih dalam penyelidikan polisi. Bareskrim telah menggeledah kantor BPJS Kesehatan di DKI Jakarta.

WowKeren - Beberapa waktu yang lalu, masyarakat Indonesia sempat digegerkan dengan adanya isu terkait kebocoran data diri. Adapun dalam isu tersebut turut menyeret instansi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Dari sejumlah data diri yang bocor, diduga berasal dari BPJS Kesehatan. Terkait dugaan tersebut, hingga saat ini masih terus diselidiki oleh pihak berwajib.

Baru-baru ini, Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri menggeledah BPJS Kesehatan di DKI Jakarta selama tiga hari berturut-turut. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri Kombes Ahmad Ramadhan, Jumat (25/6). "Telah dilakukan penggeledahan pada tanggal 8, 9, dan 10 Juni 2021, di kantor BPJS Kesehatan terhadap server di Jakarta Pusat," terang Ahmad kepada wartawan.

Dalam penyelidikan tersebut, Ahmad menyita dua buah laptop dari dalam kantor tersebut. Kemudian laptop tersebut dibawa ke tim forensik guna melakukan pendalaman. Tim forensik masih terus menyelidiki laptop tersebut hingga saat ini.


Lebih lanjut, Ahmad mengatakan bahwa tim penyidik saat ini telah menerima data dari Penetration Testing (Pentest) atau pengujian keamanan informasi. Seperti yang diketahui, Pentest ini dilakukan dengan simulasi seorang asesor meniru serangan yang biasa sering terjadi untuk mengidentifikasi metode peretasan fitur keamanan aplikasi, sistem, atau jaringan.

Pada 10 Juni 2021, tim forensik Bareskrim telah melihat secara langsung database BPJS Kesehatan. Kemudian, setelah tim forensik mengetahui database BPJS Kesehatan, polisi berhasil mengidentifikasi pelaku yang diduga membobol data tersebut.

Meski demikian, Ahmad mengatakan bahwa pihaknya masih terus melakukan pelacakan terhadap aset-aset uang digital atau cryptocurrency yang diduga milik dari pelaku pembobolan data. Di sisi lain, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah memblokir situs yang menjual data diri penduduk Indonesia. Selain itu, Kominfo juga memblokir tautan bayfiles.com, mega.nz, dan anonfiles.com.

Sebagai pengingat, ada sekitar 279 juta data penduduk Indonesia yang bocor dan dijual di situs online peretas yakni Raid Forum. Situs ini memang sudah sangat terkenal di kalangan peretas untuk menjual data-data pribadi masyarakat.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait