Gunung Merapi Masih Keluarkan Awan Panas, Guguran Lava Berpotensi Sejauh 5 Km
Twitter/BPPTKG
Nasional

Gunung Merapi hingga Sabtu (26/6) pagi tadi, masih mengeluarkan awan panas. Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyampaikan guguran lava berpotensi hingga sejauh 5 Km.

WowKeren - Bencana alam di Indonesia hingga saat ini masih sering terjadi. Belakangan, Gunung Merapi kembali menunjukkan keaktifannya dengan mengeluarkan awan panas.

Pada Jumat (25/6) kemarin, Gunung Merapi mengeluarkan guguran awan panas sejauh 3 kilomenter (Km) ke arah Tenggara. Kemudian hingga Sabtu (26/6) pagi, sekitar pukul 06.46 WIB, Gunung Merapi masih mengeluarkan awan panas. Bahkan tercatat di seismograf dengan amplitudo 25 mm dan durasi 78 detik, jarak luncur 800 meter ke Tenggara.

Kendati demikian, Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) juga memperbarui rekomendasi arah bahaya. Hanik Humaida selaku Kepala BPPTKG mengatakan bahwa pembaruan arah bahaya dilakukan berdasarkan pemodelan aliran awan panas. Kemudian ia juga mengungkapkan potensi bahaya guguran lava dan awan panas di Kali Gendol, kini menjadi 5 Km.

Sebelumnya, BPPTKG telah merekomendasikan bahaya sejauh 3 Km. Selanjutnya, di Kali Woro, rekomendasi daerah bahaya erupsi sejauh 3 Km juga. "Untuk mengantisipasi perkembangan erupsi berikutnya, rekomendasi daerah bahaya kita mutakhirkan," tutur Hanik dalam laporan informasi terkini Merapi.


Lebih lanjut, Hanik menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan pengamatan selama enam jam, mulai pukul 00.00 hingga 06.00 WIB. Dari pengamatan tersebut, ditemukan adanya 7 kali guguran lava pijar ke arah Barat Daya, dengan jarak luncur maksimal 1.100 meter.

Menurut Hanik, secara Meteorologi, cuacanya cerah berawan, angin bertiup lemah hingga sedang ke arah Barat. Selanjutnya, suhu udara 14-21 derajat Celcius, dengan kelembaban udara 70-90 persen, dan tekanan udara 568-708 mmHg. Sementara untuk gunung, secara visual terlihat jelas.

Sementara itu, asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tingginya 150 m di atas puncak. Gempa guguran juga terjadi sebanyak 69 kali dengan amplitudo 3-30 mm, dengan durasi 10 hingga 106 detik.

Sedangkan hembusan terjadi dua kali, yang pertama amplitudo 8-9 mm, kemudian berulang dengan durasi 19-20 detik. Gempa hybrid atau fase banyak berjumlah lima kali dengan amplitudo 3-23 mm, S-P 0,3-0,5 detik. Vulkanik Dangkal terjadi dua kali yakni amplitudo 20-45 mm dan durasi 12-16 detik.

Maka dari itu, Hanik mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan kegiatan apapun, khususnya di daerah berpotensi bahaya. Masyarakat diminta untuk selalu waspada dengan bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di sekitar Gunung Merapi.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait