Reaksi 'Menohok' Ketua Satgas Soal Desakan PSBB-Lockdown Imbas Ledakan COVID-19 RI
Twitter/BNPB_Indonesia
Nasional

Ganip Warsito mengingatkan senjata utama mengendalikan wabah COVID-19 adalah lewat pembatasan mobilitas dan 'lockdown' diri sendiri dengan aktif mengenakan masker.

WowKeren - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan banyak pihak mendesak pemerintah menerapkan pembatasan ketat di tengah ledakan kasus COVID-19. Desakan ini bukan pertama kalinya disampaikan, yang kini ditanggapi oleh Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Letjen TNI Ganip Warsito.

Ditegaskan Ganip, pada dasarnya yang diperlukan dalam pengendalian wabah COVID-19 adalah pembatasan mobilitas, apapun istilahnya. "Karena faktor atau pembawa virus ini adalah manusia. Oleh karenanya manusia inilah yang harus dibatasi mobilitasnya," terang Ganip pada Senin (28/6).

Karena itulah, alih-alih memusingkan pembatasan yang lebih besar, Ganip mengingatkan pentingnya lockdown di lingkup terkecil. Salah satu cara termudah adalah dengan mengenakan masker dan membatasi mobilitas.

"Kita memberi penyadaran kepada masyarakat untuk bisa, yang pertama dalam me-lockdown individu, me-lockdown dirinya sendiri, membatasi mobilitas dirinya sendiri," terang Ganip. "Paling tidak pembatasan atau lockdown individu itu setiap orang wajib hukumnya memakai masker, karena masker apa salah satu benteng untuk mengurangi atau mencegah penularan COVID ini."


"Sebelum kita bicara soal pembatasan yang lebih besar, pembatasan atau lockdown yang lebih besar, lockdown dulu individunya, lockdown dulu per orangnya," sambung Ganip. "Dengan apa? Dengan menggunakan masker."

Baru setelahnya lockdown dilakukan di tingkat lebih besar, yakni keluarga. "Keluarga ini dilakukan dengan cara apa? Ya dengan cara ya di rumah saja. Tidak perlu keluar apabila tidak ada kebutuhan yang esensial," papar Ganip.

Jenderal TNI yang ditunjuk menggantikan Doni Monardo ini lantas mengajak masyarakat untuk lebih aktif terlibat dalam lockdown skala kecil demi mengendalikan pandemi COVID-19. Selain itu, posko-posko yang ada di daerah sampai provinsi pun bisa lebih aktif dalam mengawasi.

"Inilah yang harus dikendalikan oleh perangkat ataupun pelaksana Posko PPKM mikro di lapangan," pungkas Ganip menegaskan. "Beberapa desa yang kita tinjau udah sangat bagus, itu kalau dilakukan secara konsisten konsekuen ini akan membatasi mobilitas penduduk dengan baik sehingga bisa mengurangi atau mencegah timbulnya penularan yang lebih masif lagi."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru