BPS Ungkap Neraca Perdagangan Indonesia Alami Peningkatan, Angin Segar Bagi Pemulihan Ekonomi
pixabay.com/Ilustrasi/Monica Volpin
Nasional

BPS mengungkapkan bahwa neraca perdagangan Indonesia mengalami kenaikan, baik secara bulanan maupun tahunan. Hal ini diharapkan bisa segera memulihkan perekonomian nasional.

WowKeren - Pandemi COVID-19 yang menyerang lebih dari satu tahun di Indonesia membuat keadaan perekonomian nasional mengalami kegoyahan. Pemerintah pun saat ini tengah berupaya keras untuk bisa memulihkan keadaan ekonomi nasional.

Upaya pemerintah dalam memulihkan keadaan perekonomian nasional tampaknya mulai menunjukkan hasil. Neraca perdagangan Indonesia diketahui kembali untung pada Juni 2021.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus pada Juni 2021 sebesar 1,32 miliar Dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp19,1 triliun. Hal ini disampaikan oleh Margo Yuwono selaku Kepala BPS.

Margo mengatakan bahwa surplus neraca perdagangan pada bulan Juni ini merupakan surplus ke-14 sejak Mei 2020. Menurutnya, hal ini merupakan berita yang menggembirakan.


"Dari Mei tahun lalu hingga Juni 2021, neraca perdagangan selalu surplus," terang Margo dalam konferensi, Kamis (15/7). "Kalau surplus di bulan ini diiringi dengan peningkatan ekspor dan impor, jadi ini merupakan kabar baik untuk perekonomian kita."

Lebih lanjut, Margo menerangkan bahwa kinerja ekspor pada Juni 2021 mencatat nilai sebesar 18,55 miliar Dolar AS (Rp268,9 triliun) atau naik 9,52 persen secara bulanan. Angka tersebut juga menunjukkan kenaikan sebesar 54,46 persen dibandingkan Juni tahun lalu.

Sementara untuk nilai impor di bulan Juni 2021, berada di angka sebesar 17,23 miliar Dolar AS (Rp249,7 triliun) atau naik 21,03 persen secara bulanan dan naik 60,12 secara tahunan. Dengan begitu, mulai awal tahun hingga Juni 2021, atau selama semester I 2021, secara kumulatif neraca perdagangan mencetak surplus sebesar 11,86 miliar Dolar AS (Rp171,9 triliun).

Margo menerangkan bahwa keuntungan neraca perdagangan pada paruh pertama tahun ini, lebih besar daripada kinerja neraca tahun sebelumnya, bahkan sejak tahun 2016. "Lebih bagus daripada tahun 2016, 2017, bahkan sampai dengan 2020, harapannya ini memberikan dampak baik pada perekonomian secara keseluruhan," tandas Margo.

Margo mengungkapkan bahwa yang mempengaruhi peningkatan pada neraca perdagangan itu adalah sektor minyak dan gas (migas) maupun non migas. Dengan peningkatan itu, diharapkan bisa segera memulihkan keadaan perekonomian nasional.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru