Banyak Nakes Disebut Resign di Masa Pandemi COVID-19 Karena Insentif Tak Kunjung Cair
Pexels/Los Muertos Crew
Nasional

Fenomena maraknya nakes resign ini diungkapkan oleh Ketua Dokter Indonesia Bersatu, Eva Sri Diana Chaniago. Menurut Eva, fenomena tersebut bukanlah hal yang biasa.

WowKeren - Situasi pandemi virus corona (COVID-19) di Indonesia belakangan kian memburuk. Banyak tenaga kesehatan yang lantas disebut mengundurkan diri dan beralih profesi di masa pandemi ini.

Fenomena maraknya nakes resign ini diungkapkan oleh Ketua Dokter Indonesia Bersatu, Eva Sri Diana Chaniago. Menurut Eva, fenomena tersebut bukanlah hal yang biasa.

"Jumlah yang resign enggak biasa. Banyak nakes yang resign ini bukan karena hal biasa. Jadi jumlahnya banyak, enggak kayak biasa," ungkap Eva dilansir detikcom, Jumat (16/7). "Jadi kebanyakan bukan PNS, yang tidak punya ikatan dengan rumah sakit. Bahkan misalnya relawan. Relawan itu kan istilah benar- benar ditaruh pemerintah di situ. Jadi gajinya memang dari insentif."

Beberapa motif resign para nakes tersebut adalah beban kerja yang tak sebanding dan insentif pemerintah yang tak kunjung cair. Menurut Eva, insentif belum cari lantaran pemerintah belum membayarkan klaim tagihan dari rumah sakit. Sedangkan klaim tersebut lah yang akan digunakan untuk membayar gaji karyawan.


"Selama pandemi ini banyak klaim yang belum dibayar sama Kemenkes," papar Eva. "Rumah sakit jadinya membayar ke karyawannya juga susah, kadang dicicil."

Setelah mengundurkan diri, banyak nakes yang kemudian memilih untuk beralih profesi. Beberapa bahkan ada yang memilih untuk menjadi ojek online.

"Kebanyakan alih profesi. Jadi dagang, malah ada yang nge-gojek. Ada yang alasannya sekolah, ada yang berhenti aja karena enggak boleh suami karena punya komorbid. Yang jelas mereka bilang kerjanya enggak sebanding sama beban," terangnya. "Banyak juga teman-teman nakes yang lari ke jasa homecare. Ini menjanjikan. Karena dari pemerintah dapatnya paling berapa. Kalau di homecare sekali datangin pasien bisa Rp 350 ribu."

Adapun Eva masih belum melaporkan temuan ini ke Kemenkes secara formal. "Kalau ke Kemenkes belum sampai ngomong yang formal ya. Kalau ke IDI (Ikatan Dokter Indonesia) sedang menyuarakan. Tapi IDI sendiri saya yakin sudah tahu," pungkasnya.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru