Sempat Penuh Imbas Lonjakan COVID-19, Wamenkes Ungkap Kini BOR Rumah Sakit Alami Penurunan
Pixabay
Nasional

Wamenkes Dante menyampaikan bahwa BOR di sejumlah rumah sakit saat ini telah menunjukkan penurunan. Seperti yang diketahui, BOR rumah sakit sempat mengalami kenaikan akibat lonjakan kasus COVID-19.

WowKeren - Lonjakan COVID-19 beberapa waktu lalu, membuat sejumlah rumah sakit penuh dan kewalahan dalam menangani pasien yang terkonfirmasi positif. Bahkan kebutuhan oksigen juga meningkat drastis.

Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono mengungkapkan bahwa bed occupancy rate atau BOR sejumlah rumah sakit di DKI Jakarta yang sebelumnya sempat penuh, kini berangsur turun. Hal ini dikarenakan adanya penambahan tempat tidur yang cukup signifikan dan angka orang masuk rumah sakit terkonfirmasi positif COVID-19 juga menurun.

Dante menyampaikan bahwa ada sekitar seribu tempat tidur isolasi yang ditambahkan di rumah sakit darurat (RSD) Wisma Haji, Jakarta Timur. Hal ini disampaikan dalam konferensi pers yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden pada Sabtu (17/7).

"Ada penambahan kira-kira seribu tempat tidur di Wisma Haji, ini ada 900 tempat tidur isolasi dan 100 tempat tidur isolasi," tutur Dante. "Ini bekerja sama antara Kemenkes, Kemenag, juga dengan BUMN."


Lebih lanjut, Dante membeberkan bahwa penambahan tempat tidur itu juga dilakukan di RSCM Jakarta. Di RSCM ada penambahan sekitar 300 tempat tidur isolasi. Kemudian ada juga penambahan sekitar 300 hingga 400 tempat tidur di beberapa rumah sakit Jakarta.

Dengan begitu, total keseluruhan penambahan tempat tidur itu adalah sekitar 2 ribu buah. Selain itu, pemerintah diketahui juga akan membangun sejumlah rumah sakit lapangan di luar DKI Jakarta. "Ini bekerja sama dengan Kementerian PUPR membangun RS lapangan di beberapa tempat di Bandung dan Jawa Tengah," tambahnya.

Di sisi lain, Dante mengungkapkan bahwa kebutuhan oksigen untuk pasien COVID-19 mengalami kenaikan berlipat ganda. Sebelumnya, kebutuhan harian oksigen hanya mencapai sekitar 400 ton. Namun dengan adanya lonjakan kasus ini membuat kebutuhannya naik lima kali lipat.

Dante menerangkan antisipasi dari Kemenkes adalah mengalokasikan oksigen industri untuk kebutuhan medis. Kini, 90 persen oksigen industri telah dialokasikan ke medis. Terkait dengan pendistribusiannya, berkoordinasi dengan Satgas COVID-19 di berbagai provinsi.

Pendistribusian itu dilakukan berdasarkan input data lewat situs sirs.kemenkes.go.id. "Sirs online oksigen ini adalah format digital yang digunakan untuk memprediksi berapa kebutuhan oksigen untuk tiap rumah sakit sehingga kita bisa melakukan distribusi maksimal dan terencana," tandas Dante.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait