Pertamina Resmi Ambil Alih Blok Rokan Dari Chevron, Menteri ESDM Pesan Ini
Nasional

Selama ini, ladang minyak Blok Rokan yang berlokasi di Riau tersebut dikelola oleh perusahaan minyak Amerika Serikat (AS) Chevron melalui anak usahanya PT Chevron Pacific Indonesia.

WowKeren - Blok Rokan yang merupakan ladang minyak raksasa di Riau akhirnya resmi diambil alih oleh PT Pertamina (Persero). Selama ini, Blok Rokan dikelola oleh perusahaan minyak Amerika Serikat (AS) Chevron melalui anak usahanya PT Chevron Pacific Indonesia.

PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) yang merupakan anak usaha Pertamina mengambil alih pengelolaan Blok Rokan pada Senin (9/8) mulai pukul 00.01 WIB. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif lantas menyambut baik alih kelola Blok Rokan tersebut.

"Kecermatan pengelolaan dan kegiatan yang mendukung peralihan dengan pemanfaatan kontrak pengadaan serta menjalin kerja sama aktif antara Pertamina dan Chevron menjadi salah satu inisiasi produktif yang menjadi kunci proses transisi wilayah kerja Rokan," tutur Arifin dalam sambutan virtualnya.

PHR kini mengambil alih pengelolaan Blok Rokan selama 20 tahun ke depan. Pemerintah pun berharap agar PHR dapat meningkatkan produksi minyak dan gas bumi di Blok Rokan.


"Ini harus menjadi komitmen Pertamina mengingat wilayah kerja Rokan merupakan wilayah kerja terbesar di Indonesia yang bernilai strategis dalam memenuhi target produksi 1 juta barel minyak per hari dan 12 BSCFD pada 2030," papar Arifin.

Menurut catatan SKK Migas, Blok Rokan telah memproduksi 11,69 miliar barel minyak sejak 1951 hingga Agustus 2021. Menurut Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman, rata-rata produksi minyak Blok Rokan hampir setengah produksi minya nasional.

"Produksi Blok Rokan mencapai hampir separuh produksi nasional, tepatnya 46 persen," ungkap Fatar dalam diskusi virtual terkait pengelolaan Blok Rokan pada Juli 2021 lalu. " Jadi kalau tanpa Blok Rokan, maka akan semakin besar lagi impor minyak mentah yang dilakukan Indonesia."

Sementara itu, Jaffee A. Suardin selaku Direktur Utama PHR menyatakan bahwa kemampuan produksi Blok Rokan harus dikelola dengan baik. Salah satunya dengan mengebor sumur-sumur baru.

"Untuk program pengeboran, PHR akan melakukan sebanyak 84 sumur dan rencana program CPI yang akan di-carry over ke PHR sebanyak 77 sumur. Sehingga total 161 sumur akan dibor di Blok Rokan selama Agustus- Desember 2021," jelas Jaffee dalam keterangan tertulisnya.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru