WHO Prediksi Varian Delta Bakal Jadi Paling Dominan, Waspadai Gelombang Ketiga COVID-19
AFP/Jung Yeon-Je
Nasional

Gelombang ketiga pandemi COVID-19 saat ini menghantui negara di dunia. Hal ini merujuk pada hasil prediksi data yang dibeberkan WHO, terutama terkait varian Delta.

WowKeren - Pandemi COVID-19 hingga saat ini masih juga belum berakhir. Bahkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memprediksi varian Delta bakal menjadi varian COVID-19 yang paling dominan dalam beberapa bulan mendatang.

Hal tersebut diungkapkan mengacu pada tren penyebaran varian Delta COVID-19 yang terus bertambah. "Kami meyakini varian Delta secara cepat bakal melangkahi varian-varian lainnya dan bakal menjadi varian yang penyebarannya dominan dalam beberapa bulan ke depan," bunyi keterangan WHO dalam siaran pers.

Seperti yang diketahui, varian Delta merupakan varian yang pertama kali ditemukan pada Oktober 2020. Sebelum varian Delta menyebar, ada varian asal Inggris yakni Alpha yang terlebih dahulu muncul. Kemudian ditemukan varian Gamma yang berasal dari Brasil.

Kemudian yang terbaru ditemukan adalah varian Mu yang juga termasuk dalam kategori Variant of Interest (VOI). Varian ini pertama kali ditemukan di Kolombia pada Januari lalu.


Menanggapi hal tersebut, Siti Nadia Tarmizi selaku Juru Bicara (Jubir) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menuturkan bahwa saat ini varian Delta menjadi paling dominan bersirkulasi di dunia dalam 60 hari terakhir. Termasuk juga di Indonesia, yang diketahui varian Delta telah meluas ke berbagai wilayah.

Berdasarkan data dari laboratorium yang melakukan pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) sejak 2020 lalu, hingga 29 Agustus 2021, 2.321 dari 5.788 sekuen COVID-19, merupakan sekuens Variant of Concern (VoC). Sedangkan 2.240 dari 2.321 VoC merupakan varian Delta.

"Varian Delta ini, merupakan varian yang dominan bersirkulasi di dunia dalam 60 hari terakhir," terang Nadia dalam keterangan. Kemudian Nadia menerangkan bahwa dari data per 31 Agustus 2021, hampir 6 ribu sekuensing telah diserahkan ke dalam database global.

Sementara untuk di Indonesia sendiri, kata Nadia, varian Delta juga menjadi mayoritas hasil sekuensing. "Saat ini varian Delta menjadi mayoritas hasil sekuensing di Indonesia, dengan total jumlah mencapai 2.240 sejak ditemukannya varian Delta di awal tahun 2021," ungkap Nadia.

Namun, keadaan kasus COVID-19 di Indonesia saat ini tengah mengalami tren penurunan. Maka dari itu, Nadia mengimbau dan meminta masyarakat untuk tetap disiplin menaati protokol kesehatan.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait