Media Asing Bahas Kebakaran Lapas Kelas I Tangerang, Kapasitas Penjara Jadi Sorotan
Pexels/Adonyi Gábor
Nasional

Media The Guardian misalnya, menyoroti jumlah narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Tangerang yang telah melebihi kapasitas maksimalnya.

WowKeren - Kebakaran hebat di Lapas Kelas I Tangerang, Banten, pada Rabu (8/9) dini hari tadi dilaporkan telah menewaskan 41 orang korban jiwa. Insiden kebakaran ini lantas turut menjadi sorotan sejumlah media asing.

Media Associated Press menyoroti kondisi lapas yang padat. "Kebakaran tewaskan 41 narapidana, 80 terluka di penjara Indonesia yang padat," demikian judul artikel media tersebut.

Associated Press mengutip pernyataan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly yang menyatakan belasungkawanya. Yasonna mengaku pihaknya tengah bekerjasama dengan seluruh pihak terkait untuk menyelidiki penyebab kebakaran tersebut.

"Sebagian besar dari 41 korban tewas adalah narapidana narkoba, termasuk dua pria dari Afrika Selatan dan Portugal, tetapi seorang narapidana terorisme dan pembunuhan juga tewas, kata Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia Yasona Laoly kepada wartawan," tulis media tersebut.


Sementara itu, media The Guardian menyoroti jumlah napi di Lapas Kelas I Tangerang yang telah melebihi kapasitas maksimalnya. The Guardian mengutip pernyataan Kepala Bagian Humas Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Rika Aprianti.

"Dia (Rika) tidak mengatakan berapa banyak orang yang ada ketika kebakaran terjadi, tetapi memastikan penjara itu penuh sesak," tulis artikel tersebut. "Penjara di Tangerang, yang merupakan pusat industri dan manufaktur di dekat Jakarta, menampung lebih dari 2.000 narapidana, jauh melebihi kapasitas 600 orang, menurut data pemerintah pada September."

Media Al Jazeera mengirimkan jurnalis untuk meliput kebakaran langsung dari luar kompleks penjara. Jessica Washington dari Al Jazeera mengatakan bahwa setidaknya delapan orang dari total 70 napi yang terluka berada dalam kondisi kritis dengan mengalami lebih dari 90 persen luka bakar.

Washington juga menambahkan kemungkinan ada kekurangan alat pemadam kebakaran di tempat kejadian. Ia juga menyoroti masalah kepadatan yang sudah menjadi masalah di penjara Indonesia selama bertahun-tahun.

"Aktivis hak asasi manusia telah lama menyerukan untuk memperbaiki situasi," tambah Washington. Reformasi peradilan juga didorong untuk mengurangi kelebihan kapasitas.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait