Bikin Geger, Muhammadiyah Minta Usut Motif Pembuat Petasan Dibungkus Lembaran Al-Quran
muhammadiyah.or.id
Nasional

Warga Ciledug, Tangerang, digegerkan dengan sebuah temuan petasan yang dibungkus oleh lembaran Al-Quran. Hal ini sontak memicu sorotan publik, termasuk lembaga keagamaan seperti Muhammadiyah.

WowKeren - Baru-baru ini, warga Ciledug, Tangerang, Banten digegerkan dengan sebuah petasan yang dibungkus oleh lembaran Al-Quran. Hal ini bermula saat salah seorang warga mengadakan hajatan dan menyalakan petasan. Kemudian saat membersihkan kertas-kertas bekas petasan, warga kaget karena menemukan sobekan Al-Quran.

Mengenai petasan yang dibungkus dengan lembaran Al-Quran itu lantas mendapat sorotan publik, termasuk PP Muhammadiyah. Pihaknya mendorong agar polisi bisa mengusut motif pembuat petasan yang menggunakan lembaran Al-Quran sebagai bungkusnya.

"Dilihat motivasinya, apa mereka ada kesengajaan atau tidak, atas pabrik yang masif gitu dari Al-Quran atau apa," terang Ketua PP Muhammadiyah, Dadang Kahmad kepada wartawan pada Minggu (12/9). "Kan bisa saja mereka beli kertas itu satu abrek, tidak diketahui kertas apa. Mudah-mudahan tidak sengaja."

Jika ditemukan adanya unsur kesengajaan, maka Dadang meminta agar kasus tersebut diusut hingga tuntas. Ia lantas menegaskan bahwa Al-Quran merupakan lembaran yang harus dan perlu dihormati.


Dadang pun menilai jika ada unsur kesengajaan dalam menggunakan lembaran Al-Quran sebagai pembungkus petasan, yang bersangkutan mempunyai niat tidak baik. Ia bahkan menyebut hal itu bisa dikatakan sebagai pelecehan agama yang harus diusut. Karena itu kita kan menganggap lembaran Al-Qur'an itu sesuatu yang perlu kita hormati, kita jaga," imbuhnya.

Lebih lanjut, Dadang menyatakan bahwa pihaknya menyadari jika sang waga yang saat itu menggelar hajatan tidak mengetahuinya. "Kalau keluarga jelas tidak akan tahu, Tetapi yang pabriknya yang harus dilihat, apakah mereka bermotivasi melecehkan atau tidak," jelas Dadang.

Dengan adanya peristiwa tersebut, Dadang lantas meminta agar masyarakat tidak membakar petasan, mengingat situasi saat ini masih berada dalam pandemi COVID-19. Ia menyebut daripada uangnya dibelikan petasan, mending disumbangkan bagi orang yang membutuhkan.

"Berhati-hati dan tidak usah bakar petasan lah, dalam suasana seperti ini prihatin dengan COVID, daripada pakai beli petasan dipakai beli kebutuhan sehari-hari ya, dibagikan kepada orang-orang," pungkas Dadang. "Kan petasan itu semacam ekspresi kegembiraan, dan suasana begini kan kita masih prihatin."

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait