LaporCovid19 Terima Banyak Laporan Dugaan Penyalahgunaan Vaksin Booster Non Nakes
pexels.com/Nataliya Vaitkevich/Ilustrasi
Nasional

Hingga saat ini, pemerintah masih memprioritaskan suntikan booster untuk para nakes di seluruh Indonesia. Pemerintah diketahui belum memberikan booster terhadap masyarakat umum.

WowKeren - Pemerintah saat ini, masih terus melaksanakan percepatan vaksinasi COVID-19 terhadap seluruh penduduk Indonesia. Hal ini dilakukan sebagai upaya penanganan COVID-19.

Seperti yang diketahui, pemerintah melaksanakan program pemberian vaksinasi COVID-19 dosis ketiga atau booster terhadap tenaga kesehatan (nakes). Hal ini lantaran nakes merupakan garda terdepan dalam merawat pasien COVID-19.

Koalisi warga LaporCovid19 baru-baru ini menerima sejumlah aduan dari warga perihal dugaan penyalahgunaan dalam pelaksanaan program vaksinasi virus COVID-19 non nakes. Hal ini disebut menyalahi ketentuan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Seperti yang diketahui, Kemenkes telah menegaskan bahwa program booster hanya diperuntukan bagi nakes, asisten nakes, dan tenaga penunjang yang bekerja di fasilitas kesehatan. Hal ini tertuang dalam SE HK.02/I/1919/2021 yang diterbitkan pada 23 Juli lalu.


"Jadi ada 28 laporan yang masuk tentang penyalahgunaan vaksin ini, 18 di antaranya merupakan masalah penyalahgunaan vaksin booster atau vaksin ketiga," terang Hana Syakira selaku relawan LaporCovid19 kepada CNNIndonesia.com, Senin (13/9).

Hana mengungkapkan bahwa laporan mengenai penyalahgunaan booster vaksin itu mulai didapatkan sejak Agustus hingga September ini. Pada Agustus lalu, ia mendapatkan sekitar 134 laporan yang terdiri dari keluhan program vaksinasi mulai dari distribusi, sertifikat, stok vaksin, pendataan, kerumunan vaksinasi, hingga penyalahgunaan vaksinasi.

Sementara untuk aduan mengenai booster, juga terjadi dalam aspek pendataan. Hana menyebut ada sejumlah nakes di Tangerang Selatan dan DKI Jakarta yang masih mengalami kesulitan dalam mengakes dosis ketiga. Adapun masalah yang dimaksud adalah tidak mendapat tiket vaksinasi hingga nama nakes yang tidak tercantum dalam PCare.

"Bulan Agustus cukup menarik, ada dua klaster utama laporan terkait pendataan vaksinasi," papar Hana. "Yang pertama, kedulitan warga dalam mendapatkan dosis 1 dan 2, dan yang kedua kesulitan nakes mendapatkan booster."

Hana membeberkan bahwa laporan penyalahgunaan booster dilaporkan oleh sejumlah warga di Jawa Timur dan DKI Jakarta. Mereka melaporkan mengenai perangkat desa dan masyarakat umum non nakes yang diketahui sudah mendapatkan vaksinasi lengkap, namun kembali divaksin untuk ketiga kalinya.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait