Diduga Alami Lumpuh Usai Divaksin COVID-19 Dosis Kedua, Warga Cianjur Ini Bisa Kembali Berjalan
pexels.com/ Gustavo Fring
Nasional

Vaksinasi COVID-19 saat ini memang wajib bagi masyarakat Indonesia sebagai upaya menangani pandemi. Akan tetapi, tentu saja ada efek samping yang ditimbulkan dari vaksinasi tersebut.

WowKeren - Dugaan efek samping dari vaksinasi COVID-19 kini kembali muncul. Kabar ini datang dari salah seorang warga di Cianjur yang mengalami lumpuh usai divaksin COVID-19 dosis kedua.

Warga Cianjur itu diketahui identitasnya adalah Ahmad Solihin (37), warga desa Sukarat, Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Sebelumnya, ia mengalami kelumpuhan selama dua bulan terakhir. Kini, kondisinya berangsur pulih, dan bisa kembali berjalan.

Untuk sementara, Solihin diduga mengalami kelumpuhan akibat usai menjalani vaksinasi COVID-19 dosis kedua. Esih (50) selaku kaka Solihin, mengatakan bahwa kondisi adiknya dalam sepekan terkahir berangsur membaik. Kaki kanan yang tadinya kaku pun sudah pulih dan mulai bisa kembali berjalan.

"Alhamdulillah, sudah mulai membaik, kakinya sudah bisa ditekuk lagi," terang Esih kepada detik.com, Selasa (14/9). "Kemudian sudah bisa berjalan, meskipun belum normal seutuhnya, masih butuh proses pemulihan."

Esih menuturkan bahwa benjolan bagian rusuk kanannya pun sudah kempis. Meski demikian, dari bekas benjolan tersebut, masih sering mengeluarkan cairan. "Makanya belum pulih total, masih harus konsultasi ke puskesmas dan menjalani masa pemulihan," jelasnya.


Lebih lanjut, Esih berharap agar Solihin bisa segera pulih dan kembali bekerja untuk menghidupi istri serta anaknya. Di sisi lain, Solihin pun ingin segera pulih agar bisa kembali bekerja.

Sementara itu, Yusman Faisal selaku Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi Gugus Tugas COVID-19 Cianjur, menuturkan bahwa sejak Juli lalu, pihaknya telah menginstruksikan agar pasien tersebut ditangani secara maksimal. Bahkan beberapa kali juga dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan sejumlah perawatan. "Dan sekarang kondisinya berangsur membaik, bahkan sudah bisa berjalan," jelas Yusman.

Kendati demikian, Yusman menuturkan bahwa pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan dari Komnas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) untuk memastikan kelumpuhan yang diderita Solihin itu disebabkan oleh vaksinasi COVID-19 atau bukan.

"Masih menunggu hasil, kemarin juga sudah dilakukan penelusuran oleh Komnas KIPI," terang Yusman. "Kami juga menyerahkan berbagai dokumen penunjang. Belum bisa dipastikan kapan hasilnya keluar."

Sementara mengenai benjolan pada bagian rusuk, kata Yusman, Solihin memiliki riwayat penyakit yang tidak disadari sebelumnya. Akan tetapi, penyakit tersebut sudah ditangani pihaknya.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru