Respon Kemenkes Soal Warga Ngamuk dan Rusak Gerai Vaksinasi COVID-19 di Aceh
AFP
Nasional

Peristiwa tersebut terjadi di gerai vaksinasi Pelabuhan dan Pendaratan Ikan (PPI) Ujung Serangga, Kecamatan Susoh, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Aceh, pada Selasa (28/9).

WowKeren - Puluhan warga dilaporkan merusak gerai vaksinasi COVID-19 di Pelabuhan dan Pendaratan Ikan (PPI) Ujung Serangga, Kecamatan Susoh, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Aceh, pada Selasa (28/9). Menurut salah seorang warga Susoh, peristiwa itu terjadi secara tiba-tiba.

"Tiba-tiba saja warga datang bergerombol dan melarang tim vaksinasi masuk ke PPI. Menurut orang di PPI, kalau ada vaksinasi hasil penjualan ikan menurun. Vaksinasi baru berlangsung sejak kemarin," papar warga bernama Faizi kepada Kompas.com, Selasa.

Warga lain bernama Syahril mengungkapkan aksi tersebut terjadi lantaran gerai vaksinasi membuat PPI menjadi sepi pembeli. "Akibat ada petugas vaksin itu, warga takut datang ke PPI Ujung Serangga dan ikan mereka tidak habis terjual," tutur Syahril kepada Serambinews.com.

Hal senada juga disampaikan oleh pihak kepolisian. Berdasarkan informasi yang didapat polisi, aksi itu terjadi lantaran warga merasa terganggu dengan gerai vaksinasi di PPI.

Menurut para pedagang, gerai tersebut membuat pembeli takut divaksin dan berimbas pada sepinya PPI. Adapun Kapolres Abdya, AKBP Muhammad Nasution, membantah jika keributan terjadi lantaran petugas memaksa warga mengikuti vaksinasi.


"Sekilas informasi yang didapat, kegiatan vaksinasi ini kalau versi mereka, menghambat mereka untuk mencari ekonomi, nafkah," ujar Nasution. "Tidak benar kita paksa, buktinya ada warga yang hadir di situ, tidak kita vaksin."

Kementerian Kesehatan lantas menyayangkan insiden perusakan gerai vaksinasi di Aceh tersebut. Pihak Kemenkes menegaskan bahwa vaksinasi diberikan demi kebaikan masyarakat.

"Kita berharap semua masyarakat dapat mendukung upaya kita bersama untuk vaksinasi sebagai salah satu upaya keluar dari pandemi COVID-19," tutur Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, dilansir detikcom.

Untuk menghindari kejadian serupa, tutur Nadia, sosialisasi vaksinasi kepada masyarakat diperlukan. Nadia menjelaskan bahwa pemerintah daerah setempat bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat denga melibatkan tokoh agama dan tokoh masyarakat.

"Iya itu seringkali kondisi pada daerah tertentu ya yang harus dihadapi petugas. Masih bisa dengan pendekatan tokoh agama atau tokoh masyarakat. Ingat kultur orang kita kan sebenarnya bisa menerima," pungkasnya.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru