Bukan Desember, Gelombang Ketiga COVID-19 RI 'Diramal' Datang 2022 Karena Alasan Ini
AFP/Adek Berry
Nasional

Beberapa pakar kesehatan memprediksi gelombang ketiga COVID-19 akan 'menerjang' Indonesia pada akhir 2021, namun ahli virologi asal Universitas Udayana punya pendapat berbeda.

WowKeren - Turunnya kasus COVID-19 tak seharusnya membuat masyarakat Indonesia menjadi lalai dalam menjalankan protokol kesehatan, apalagi karena gelombang ketiga wabah diprediksi datang pada Desember 2021. Namun belakangan "ramalan" pakar tersebut semakin mundur dan kini diprediksi terjadi pada tahun 2022.

Hal ini seperti disampaikan oleh Ahli Virologi dan Guru Besar Universitas Udayana, Prof Dr drh I Gusti Ngurah Kade Mahardika, dalam sebuah diskusi virtual, Kamis (30/9). "Awal 2022 kita bisa mengatakan virus masih ada di sekitar kita, tapi dampak pandemi bisa kita minimalisir. Sekarang (saat itulah) gelombang ketiga pasti terjadi," kata Mahardika.

Pernyataannya ini, jelas Mahardika, mengacu kepada lonjakan kasus di beberapa negara meski cakupan vaksinasinya sudah di atas 50 persen, misalnya saja Singapura. "Tiba-tiba kasus melonjak tajam, tapi kemudian jumlah orang yang meninggal selalu satu digit. 2 atau 3 (kasus) per hari di Singapura," tutur Mahardika, dikutip pada Jumat (1/10).

"Vaksin sudah menekan jumlah orang yang masuk RS dan meninggal dunia," imbuh Mahardika. "Tetapi tidak dapat mencegah penularan kepada komunitas."


Lebih detail dijelaskan, kemungkinan gelombang ketiga ini akan datang pada bulan Januari-Februari atau Juli-Agustus 2022. Prediksi ini didasarkan pada pola lonjakan kasus COVID-19 Indonesia yang memang kerap terjadi pada bulan-bulan tersebut dan berkaitan dengan adanya libur panjang.

Meski demikian, situasi dan kondisinya diperkirakan tidak separah gelombang kedua yang terjadi pada Agustus 2021 kemarin. Apalagi karena kini intervensi vaksinasi COVID-19 sudah meluas sampai di atas 70 persen.

"Kalau dari kasus ya pasti (ada lonjakan), tetapi mudah-mudahan tidak ada gelombang ketiga untuk jumlah orang yang masuk rumah sakit sehingga (sampai) kewalahan," tutur Mahardika. "Dan (lonjakan) jumlah orang yang meninggal dunia."

Karena itulah Mahardika mendorong masyarakat untuk mengantisipasi situasi yang ada dengan patuh menjalankan 3M dan 3T. Selain itu, Mahardika juga berharap pemerintah bisa menaikkan target vaksin menjadi 100 persen demi memberikan perlindungan optimal bagi masyarakat.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait