Menkes Ungkap Ribuan Orang Positif COVID-19 Masih Berkeliaran
Nasional

Mengutip data PeduliLindungi, Menkes Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa per 5 Oktober 2021, ada 9.855 orang kategori hitam atau positif COVID-19 yang tercatat masih beraktivitas di fasilitas publik.

WowKeren - Ribuan orang yang positif terpapar COVID-19 disebut-sebut masih berkeliaran di tengah masyarakat. Hal ini disampaikan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang mengutip data hasil scan PeduliLindungi.

Per 5 Oktober 2021, ada 9.855 orang kategori hitam atau positif COVID-19 yang tercatat melakukan skrining dengan aplikasi PeduliLindungi. Hal ini berarti mereka pergi keluar rumah meski masih berstatus positif COVID-19.

Jumlah tersebut didapat dari tujuh sektor, yakni perdagangan, transportasi, pariwisata, perkantoran/pabrik, keagamaan, pendidikan, olahraga. Sektor perdagangan memiliki angka kategori hitam tertinggi, terutama di pusat perbelanjaan alias mall. Tercatat ada 6.380 orang kategori hitam yang berusaha masuk ke mall.

"Kita lihat untuk setiap aktivitas ini, berapa sih yang ternyata hitam itu. Kita kaget juga ternyata ada orang yang sakit masih nyelonong, masih masuk mal, toko, masih masuk kerja, pabrik, itu industri pergudangan ada 1000 orang," tutur Budi pada Rabu (6/10).


Budi menyayangkan temuan tersebut karena orang yang terkonfirmasi positif COVID-19 seharusnya menjalani diisolasi. Baik menjalani isolasi mandiri di rumah atau pun di tempat isolasi terpusat yang disediakan pemerintah. Meski demikian, Budi menilai temuan tersebut menjadi bukti aplikasi PeduliLindungi berguna untuk membantu mencegah penularan virus.

Pemerintah sendiri, tutur Budi, saat ini tengah menyoroti aktivitas keagamaan. Mengingat Indonesia beberapa kali mengalami lonjakan kasus COVID-19 pasca perayaan hari besar keagamaan. Diketahui, lonjakan kasus pada Januari-Februari 2021 terjadi pasca libur Natal dan Tahun Baru, sedangkan lonjakan kasus pada Juli-Agustus 2021 terjadi pasca perayaan Idul Fitri.

"Pada saat hari besar keagamaan, mobilitas itu luar biasa, disiplin protokol kesehatan sangat rendah, meledak," paparnya. "Dan ini tidak hanya di Indonesia, India meledak juga karena aktivitas keagamaan hari raya besar."

Oleh sebab itu, Budi berharap aplikasi PeduliLindungi bisa digunakan untuk membantu meminimalisir penularan virus. Pemerintah daerah juga dipermudah melakukan penelusuran kontak erat dengan aplikasi tersebut.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru