Dapat Restu BPOM, Ini Alasan Vaksin COVID-19 Zifivax Asal Tiongkok Disuntikkan Dalam 3 Dosis
AFP
Nasional

Vaksin-vaksin COVID-19 lain kebanyakan hanya diberikan dalam dua kali suntikan. Lantas, mengapa Vaksin Zifivax asal Tiongkok ini sampai membutuhkan tiga kali suntikan?

WowKeren - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah merilis izin penggunaan darurat (EUA) untuk Vaksin COVID-19 Zifivax asal Tiongkok. Uniknya, vaksin yang memiliki efikasi sebesar 81,7 persen ini nantinya akan diberikan dalam tiga dosis.

Adapun vaksin-vaksin COVID-19 lain kebanyakan hanya diberikan dalam dua kali suntikan. Vaksin COVID- 19 Johnson & Johnson atau Janssen bahkan membutuhkan satu kali suntikan saja. Lantas, mengapa Vaksin Zifivax sampai membutuhkan tiga kali suntikan?

PT Jakarta Biopharmaceutical Industry (JBio) yang bekerjasama dengan erusahaan Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical dalam mengembangkan Vaksin Zifivax lantas menjawab pertanyaan tersebut. Menurut Direktur Utama JBio, Mahendra Suhardono, Vaksin Zifivax diberikan dalam tiga dosis untuk memberi efek kekebalan tubuh yang sempurna.

"Dua dosis sebetulnya cukup dari sisi untuk memberikan perlindungan," ungkap Mahendra pada Kamis (7/10). "Hanya kami tidak cukup dengan cukup. Jadi kami ingin yang excellence."


Lebih lanjut, Mahendra memaparkan bahwa pemberian tiga dosis Vaksin Zifivax ini sudah melalui berbagai penelitian dan studi kasus di lapangan. Mahendra menyatakan, Vaksin COVID-19 Zivifax sebaiknya diberikan dalam ukuran tiga dosis seperti vaksin Hepatitis B dan Polio untuk memberikan perlindungan jangka panjang.

"Dosis ketiga lebih sempurna jadi itu pertimbangannya, jadi itu memang hasil penelitian dan pembuktian di lapangan," kata Mahendra.

Sebelumnya, Kepala BPOM Penny Lukito telah memaparkan bahwa Vaksin Zifivax memiliki efikasi 81,7 persen yang dihitung mulai tujuh hari setelah menerima suntikan vaksin Zifivax. Vaksin ini pun diberikan dalam tiga kali suntikan dengan interval masing-masing satu bulan lamanya.

Selain itu, vaksin tersebut juga sudah memenuhi aspek kehalalan. Menurut Penny, vaksin Zifivax juga memiliki potensi untuk menjadi vaksin booster alias dosis ketiga.

"Keamanan berdasarkan uji fase 1, 2, 3, pemberian vaksin dapat ditoleransi. Efeknya yang paling sering terjadi nyeri pada tempat suntikan, sistemik sakit kepala, demam," terang Penny.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru