Erick Thohir Sebut Laba Bersih Freeport Bisa Sampai Rp40 T, 4 Kali Lipat Dibanding Tahun Lalu
AFP
Nasional

Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan, pendapatan PT Freeport Indonesia tahun 2021 pun diperkirakan akan naik 100 persen, dengan laba bersih diestimasikan meningkat 4 kali lipat.

WowKeren - Menteri BUMN Erick Thohir menyebut laba bersih PT Freeport Indonesia tahun 2021 ini bisa mencapai lebih dari 4 kali lipat, atau sekitar Rp40 triliun. Pasalnya pada 2020 lalu laba bersihnya adalah sebesar Rp10 triliun.

"Ini terjadi karena peningkatan kapasitas produksi Freeport dan peningkatan harga tembaga," tutur Erick dalam konferensi pers groundbreaking smelter Freeport di Gresik, Selasa (12/10). Bukan hanya itu, pendapatan Freeport tahun ini pun mengalami peningkatan bisa sampai 100 persen.

"Seperti yang kita saksikan, bahwa saat ini pertumbuhan pendapatan Freeport meningkat 100 persen. Tahun lalu Rp50 triliun, sekarang sampai Desember nanti Rp105 triliun," imbuh Erick.

Terdapat sejumlah faktor yang membuat pendapatan serta laba bersih Freeport meningkat dengan cukup pesat seperti itu. Termasuk karena mayoritas saham Freeport kini telah dimiliki Indonesia.


"Setelah Republik Indonesia sesuai arahan Presiden, mengambil 51 persen saham Freeport," ujar Erick. "Sekarang kita bisa pastikan kinerja dan inovasi dan transformasi di Freeport terus berlangsung."

Sebagai informasi, PT Freeport Indonesia sekarang mendapat perpanjangan izin beroperasi sampai 2041 dalam bentuk Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK). Freeport juga tengah dalam upaya membuka tambang bawah tanah karena cadangan di tambang terbuka telah habis.

Holding Industri Pertambangan MIND ID memperkirakan bisa balik modal pada 2025. Balik modal yang dimaksud adalah dana sebesar USD3,85 miliar yang dikucurkan pada 2018 lalu untuk membeli kembali 51 persen saham Freeport.

Perhitungan MIND ID, Indonesia akan mendapat dividen USD200 juta pada tahun 2021. Dividen ini juga menjadi yang pertama kali disetorkan Freeport kepada Indonesia setelah saham mayoritasnya dikuasai Indonesia. Angka USD200 juta yang ditarget ini terkait dengan produksi Freeport yang mulai mendekati normal dari tambang bawah tanah.

Dividen yang ditargetkan pada tahun-tahun berikutnya pun akan bertambah jumlahnya. Yakni sebesar USD400 juta pada 2022, kemudian USD1 miliar pada 2023, dan USD1,5 miliar pada 2024 dan 2025.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru