BMKG Bantah Isu Indonesia Alami Gelombang Panas, Begini Penjelasannya
AFP/Frederic J. Brown
Nasional

Suhu tinggi di siang hari yang terjadi belakangan ini, menimbulkan isu bahwa Indonesia tengah mengalami gelombang panas. Akan tetapi hal ini telah dibantah oleh BMKG.

WowKeren - Belakangan ini, beredar kabar yang menyebut bahwa Indonesia saat ini tengah mengalami gelombang panas. Hal ini lantas langsung dibantah oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), bahkan menyebutnya sebagai berita palsu atau hoaks.

"Berita yang beredar ini tentu tidak tepat dan tidak benar atau hoaks, karena kondisi suhu panas dan terik saat ini tidak bisa dikatakan sebagai gelombang panas," jelas Pelaksana tugas (Plt) Deputi Bidang Klimatologi Urip Haryoko dalam keterangan tertulis, Sabtu (16/10).

Haryoko lantas menerangkan mengenai berita yang beredar itu antara lain adalah menyebutkan bahwa saat ini cuaca sangat panas, suhu pada siang hari bisa mencapai 40 derajat Celcius. Kemudian dianjurkan untuk menghindari minum es atau air dingin.

Menanggapi berita yang beredar itu, Haryoko lantas menjelaskan bahwa gelombang panas terjadi pada wilayah yang terletak pada lintang menengah dan tinggil. Sedangkan untuk Indonesia sendiri, berada pada wilayah ekuator yang secara sistem dinamika cuaca tidak memungkinkan terjadinya gelombang panas.


Lebih lanjut, gelombang panas dalam ilmu cuaca dan iklim, kata Haryoko, didefinisikan sebagai periode cuaca (suhu) panas yang tidak biasa dan biasanya berlangsung setidaknya lima hari berturut-turut atau lebih sesuai ambang batas Badan Meteorologi Dunia (WMO) disertai oleh kelembapan udara yang tinggi.

Maka dari itu, untuk dianggap sebagai gelombang panas, suatu lokasi harus mencatat suhu maksimum harian melebihi ambang batas statistik, misalnya lima derajat Celcius lebih panas dari rata-rata klimatologis suhu maksimum.

Sehingga apabila suhu maksimum tersebut terjadi dalam rentang rata-rata dan tidak berlangsung lama, Haryoko menegaskan bahwa itu bukan merupakan gelombang panas. Selain itu, gelombang panas pada umumnya terjadi berkaitan dengan berkembangnya pola cuaca sistem tekanan atmosfer tinggi di suatu area secara persisten dalam beberapa hari.

Haryoko menambahkan, dalam sistem tekanan tinggi itu, terjadi pergerakan udara dari atmosfer bagian atas menuju permukaan (subsidensi) sehingga temampatkan dan suhunya meningkat. Berdasarkan pemantauan BMKG, saat ini suhu tertinggi siang hari mengalami peningkatan dalam bebrapa hari terakhir.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru