Peringati Maulid Nabi, Ketua KPK: Korupsi Perbuatan Yang Dibenci Rasullah
kpk.go.id
Nasional

Pada perayaan peringatan Maulid Nabi kali ini, Ketua KPK Firli Bahuri menyampaikan pesan-pesan mengenai sikap teladan Nabi Muhammad yang harus dimiliki seseorang agar tidak melakukan korupsi.

WowKeren - Pada Selasa (19/10) hari ini, umat Muslim tengah merayakan Hari Lahir Nabi Muhammad SAW atau biasa disebut dengan Maulid Nabi. Pada perayaan Maulid Nabi kali ini, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri meminta para pejabat dan penyelenggara negara meneladani akhlak Rasulullah.

Firli mengatakan bahwa salah satu perilaku yang harus diteladani oleh seluruh penyelenggara negara dan masyarakat luas adalah menghilangkan sifat tamak. Menurutnya, hal ini bisa menjadi pemicu atau bahkan faktor utama seseorang untuk melakukan tindak pidana korupsi.

Selain itu, Firli juga menyebutkan bahwa ketamakan yang sifatnya sangat jahat akan bangkit di kala akhlak seorang manusia rusak. Misalnya adalah sikap dari para koruptor, Firli menyebut bahwa mereka yang melakukan tindak korupsi itu manusia yang tidak mampu lagi mengontrol hasrat dan hawa nafsu duniawi, sehingga membuatnya rakus seperti seekor tikus.


Lebih lanjut, Firli menuturkan bahwa sifat tamak yang menempel pada diri seseorang akan menghilangkan sisi kemanusiaan, nilai-nilai keutuhan, agama, budaya, serta norma dan etika pada diri seorang koruptor. Sifat tamak ini lah yang menurutnya membuat koruptor berani melakukan pidana korupsi dan mengambil yang bukan haknya.

Firli lantas mengutip sebuah sejarah pada zaman Nabi Muhammad. Menurutnya, korupsi sudah terjadi sejak zaman Nabi Muhammad, dan merupakan perbuatan yang dibenci Rasulullah. Ia menyebut pada saat itu, Nabi Muhammad enggan menyalatkan salah satu jenazah yang meninggal akibat berperang.

Menurut Firli, alasan Nabi Muhammad enggan untuk menyalatkan jenazah tersebut lantaran dalam dirinya terdapat perhiasan manik-manik khas Yahudi seharga dua dirham. "Sungguh Saudara kalian ini telah menggelapkan harta rampasan perang di jalan Allah SWT," ujar Firli dalam keterangannya mengutip sabda Rasulullah, Selasa (19/10).

Berdasarkan hadis tersebut, Firli lantas menyimpulkan bahwa salat yang dikerjakan, sedekah, haji, atau kebaikan lain yang telah dilakukan oleh seorang koruptor, tidak akan bermakna ibadah sama sekali di mata Allah SWT apabila seorang Muslim masih terus menerus melakukan praktik korupsi dalam hidupnya. Maka dari itu, ia menekankan bahwa akhlak baik merupakan kunci utama yang dapat membelenggu ketamakan.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru