Ledakan terjadi di depan rumah orangtua Veronica Koman sosok aktivis dan penggiat isu soal Hak Asasi Manusia (HAM). Dugaan sementara benda yang meledak adalah bom.
- Sisilia Rizky Azalea
- Minggu, 07 November 2021 - 20:20 WIB
WowKeren - Kabar kurang menyenangkan datang dari aktivis sekaligus Pengacara Hak Asasi Manusia (HAM), Veronica Koman. Pasalnya, terjadi ledakan di depan rumah orangtua Veronika Koman pada Minggu (7/11).
Ledakan itu terjadi di kediaman orangtua Veronica yang terletak di kawasan Jelambar Baru, Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Benda yang meledak di depan rumah orangtua Veronica diduga adalah bom.
Kabar tersebut dibenarkan Kompol Joko Dwi Harsono selaku Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat. Bahkan pihak kepolisian telah melakukam olah TKP di tempat ledakan tersebut.
"Benar," ungkap Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Kompol Joko Dwi Harsono saat dikonfirmasi Detik.com pada Minggu (7/11).
Kompol Joko Dwi mengatakan jika pihaknya telah berkordinasi dengan Lab Forensik perihal benda yang meledak di depan rumah orangtua Veronica. Sayang, pihaknya belum membeberkan hasil temuan terkait jenis benda yang meledak di depan rumah orangtua Veronica.
"Kita sudah melakukan olah TKP, dan sudah berkoordinasi dengan Lab Forensik untuk mengetahui benda apa yang meledak," terang Kompol Joko Dwi.
Kompol Joko membenarkan jika benda diduga bom itu meledak di depan rumah orangtua Veronica Koman. "Menurut info rumah orang tuanya," bebernya.
Kini, pihak kepolisian masih melakukan olah TKP dan penyelidikan lebih lanjut. Bila hal itu disengaja, ini bukan kali pertama Veronica mendapat teror dan intimidasi.
Sebelumnya, Veronica sudah sempat mengungkap jika dirinya kerap menerima ancaman dan intimidasi secara bertubi-tubi. Menurut pengakuan Veronica, ancaman yang diterimanya bukanlah hal asing menilik pekerjaannya yang selalu berurusan dengan konflik.
Veronica mengaku jika sudah sejak beberapa tahun yang lalu dirinya mendapat berbagai ancaman dari sejumlah pihak. Intimidasi yang diarahkan kepada Veronica biasanya adalah berupa ancaman pembunuhan bahkan hingga ancaman pemerkosaan.
(wk/Sisi)
