Booster Vaksin COVID-19 Siap Dimulai 2022, Gratis Cuma untuk PBI BPJS Kesehatan
Twitter/KemenkesRI
Nasional

Menkes Budi Gunadi Sadikin menyebut program vaksinasi booster di Indonesia bisa dimulai tahun 2022 apabila lebih dari 50 persen populasi telah menerima suntikan dosis lengkap.

WowKeren - Vaksinasi COVID-19 dosis ketiga alias booster di Indonesia siap dimulai tahun 2022 mendatang. Hal ini seperti disampaikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sembari menegaskan bahwa vaksinasi booster akan diberikan secara berbayar kepada masyarakat.

Namun ada kelompok masyarakat yang akan menerima vaksinasi booster secara gratis, yakni untuk mereka yang terdaftar sebagai Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan. Dengan demikian, warga yang tidak terdaftar sebagai PBI BPJS Kesehatan harus membayar bila ingin mendapat booster vaksin COVID-19.

"Kita sudah bicarakan dengan Pak Presiden, prioritas booster vaksin itu lansia dulu, baru nanti yang akan ditanggung oleh negara (biayanya) adalah peserta PBI," terang Budi Gunadi dalam Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR RI, Senin (8/11). "Jadi nanti anggota DPR yang penghasilannya cukup bayar sendiri booster-nya."

Namun pemberian vaksin booster ini baru akan dilakukan setelah vaksinasi COVID-19 dosis kedua di Indonesia mencakup lebih dari 50 persen populasi. Pemerintah sendiri memprediksi bisa mencapai target tersebut pada akhir Desember 2021.


"Hitungan kami di akhir Desember itu mungkin 59 persen kita bisa capai dua dosis dan 80 persen sudah dapat vaksin pertama. Setelah itu kita berikan booster di tahun 2022," kata Budi Gunadi.

Hal ini pun sejalan dengan target terbaru Presiden Joko Widodo yang disampaikan Budi Gunadi dalam konferensi pers Senin (8/11) sore ini. "(Target selanjutnya) 70 persen suntik pertama di bulan Desember," ujar mantan Wakil Menteri BUMN tersebut.

Jokowi menarget 300 juta dosis vaksin COVID-19 sudah disuntikkan pada akhir Desember 2021. Hal ini mencakup 168 juta orang penerima dosis pertama (80 persen target), dan 124 juta orang penerima suntikan dosis kedua (60 persen target).

Sementara terkait pemberian booster, Budi Gunadi menyebut masyarakat bisa memilih sendiri merek yang akan digunakan. Indonesia sendiri saat ini menyediakan beberapa pilihan vaksin COVID-19, seperti Sinovac, AstraZeneca, Moderna, Pfizer, dan Sinopharm.

Meski demikian, pihak Kementerian Kesehatan masih melakukan uji klinis untuk mencari tahu tingkat efektivitas pemberian vaksin booster yang sama dan berbeda jenis dari dosis sebelumnya. "Booster kita sedang melakukan uji klinis dengan perguruan tinggi. Jadi istilahnya homologus (satu merek) atau heterologus (beda merek). Diharapkan akhir Desember ini selesai," pungkas Budi Gunadi.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait